Sistem Detektor Kebakaran untuk Rumah Susun dengan Sistem Wireless Sensor Network
Abstract: Kebakaran merupakan
salah satu bencana yang seringkali menyebabkan besarnya jumlah kerugian
material dan korban jiwa. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya
peralatan pendukung yang disediakan oleh rumah susun. Terdapat dua macam sistem
perlindungan bangunan terhadap bencana kebakaran yakni sistem proteksi aktif
dan pasif. Salah satu contoh sistem proteksi pasif adalah adanya sistem deteksi
dini terhadap gejala kebakaran. Adanya sistem deteksi ini sangat penting karena
dapat menghindari proses kebakaran yang lebih meluas baik bangunan rumah maupun
harta benda.
Perancangan sistem detektor kebakaran ini
menggunakan teknologi Wireless
Sensor Network (WSN). Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) yang
digunakan dengan memanfaatkan jaringan nirkabel Zigbee yang diatur dalam
standar IEEE 802.15.4 sebagai komunikasi datanya. Salah satu kelebihan pada
jaringan Zigbee ini adalah selain bebas lisensi juga pad a pengoperasiannya
yang sangat mudah, bentuknya kecil dan membutuhkan daya yang sangat rendah.
Posisi Pada penerapanya perangkat
keras zigbee dibagi
menjadi beberapa bagian
yaitu: 1 perangkat
Coordinator pada Master
Station (MS) dan 2 perangkat End
Device pada masing-masing
titik unit (RTU).
Sinyal RSSI pada
zigbee dimanfaatkan untuk
melihat besar kekuatan penerimaan
sinyal pada Coordinator sebagai pengumpul data. Nilai RSSI (-dBm)
menjadi semakin kecil pada variasi jarak
maksimal, ini berarti
kekuatan sinyal yang
terjadi pada titik
lompatan data semakin
rendah. Komunikasi data
berbasis Zigbee untuk detektor kebakaran sudah dapat dibangun dengan
baik pada model join a network yaitu antara Coordinator – End Device pada jarak terjauh dalam ruangan
(Indoor) 72,8 meter dengan kekuatan sinyal -73,67dBm.
Penulis: Fardhan Arkan
Kode Jurnal: jptlisetrodd140151