Perbandingan Konstanta Dielektrik Dan Permitivitas Relatif Minyak Sawit Dengan Minyak Isolasi Mineral Pasca Penuaan Termal
Abstract: Sifat ramah
lingkungan, dalam arti mudah terbiodegradasi, dan faktor ketersediaan yang
melimpah membuat minyak sawit diusulkan menjadi alternatif minyak isolasi.
Dengan demikian maka karakteristik dielektrik minyak sawit akibat tekanan
termal perlu dievaluasi. Makalah ini memaparkan konstanta dielektrik dan
permitivitas relatif minyak sawit pasca penuaan termal. Hasilnya dibandingkan
dengan minyak mineral pada kondisi perlakuan dan pengujian yang sama. Minyak
dipanaskan selama 1 hingga 7 hari dalam sebuah oven listrik sebelum faktor
disipasi dan konstanta dielektriknya diuji. Viskositas minyak juga turut
dievaluasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya degradasi molekul minyak
pasca penuaan. Perlakuan penuaan termal dilakukan mengacu pada standar
IEC-61125, sedangkan prosedur pengujian dilakukan dengan mengacu pada standar
IEC247. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor disipasi kedua minyak naik dengan
naiknya durasi penuaan termal. Hal ini ditengarai sebagai akibat dari semakin
banyaknya pembawa muatan hasil degradasi minyak maupun degradasi kontaminan.
Konstanta dielektrik minyak sawit dan minyak mineral juga mengalami kenaikan
yang diduga diakibatkan oleh kehadiran senyawa polar hasil hidrolisis minyak
sawit dan oksidasi minyak mineral.
Penulis: Abdul Rajab
Kode Jurnal: jptlisetrodd130267