ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)
ABSTRACT: Pada penelitian ini
teknik modulasi yang digunakan adalah QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Dalam
perhitungan pathloss digunakan model propagasi ECC 33 yang termasuk dalam model
empirik. Performansi sistem yang diamati meliputi signal to noise ratio (SNR)
dan bit error rate (BER) yang mensimulasikan pergerakan pengguna dengan
kecepatan 3 km/jam, 60 km/jam dan 120 km/jam serta jarak base station dan user
equipment yang berubah dari 700 m – 2.1 km.
Nilai pathloss dalam penelitian ini adalah untuk daerah urban outdoor pada
kondisi NLOS, dimana semakin jauh jarak base station dan user equipment nilai
pathloss semakin besar. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kecepatan pengguna
berpengaruh terhadap nilai bandwidth. Pada teknik modulasi QPSK bandwidth
terbesar diperoleh ketika laju data total 4.75 Mbps untuk kecepatan pengguna
120 km/jam, yaitu 2.7185 MHz. Nilai SNR sistem dipengaruhi oleh kecepatan
pengguna dan jarak base station dan user equipment. SNR sistem tertinggi
diperoleh ketika menggunakan teknik modulasi 64-QAM dengan laju data 9.5 Mbps
yaitu 30.8289 dB pada kecepatan 3 km/jam dan pada jarak 700 m. Sedangkan nilai
BER dipengaruhi oleh jarak base station dan user equipment serta teknik
modulasi yang digunakan. Nilai BER terkecil dihasilkan ketika menggunakan teknik
modulasi QPSK pada jarak 700 m, yaitu 0.0086 untuk laju data total 3.17 Mbps.
Penulis: Siska Dyah Susanti.,
Ir. Erfan Achmad Dahlan, MT., M. Fauzan Edy Purnomo, ST., MT.
Kode Jurnal: jptlisetrodd130298