BUDAYA TEKTONIKA BUGIS DI KABUPATEN BONE
ABSTRACT: Penelitian ini
merupakan lanjutan dari rangkaian penelitian saya mengenai Budaya Tektonik.
Penelitian saya sebelumnya (tahun 20110), yaitu mengenai Budaya Tektonik
Tamkesi di Pulau Timor, Indonesia Timur. Pada kesempatan kali ini, Bugis
dipilih sebagai objek penelitian, karena adanya kerjasama penelitian antara
Unpar dengan Universiti Malaya diKuala Lumpur. Titik berangkat kerjasama
penelitian ini adalah persamaan etnis yang ada di Indonesia dan Malaysia yaitu:
masyarakat Aceh, Bugis, Padang, dan Jawa. Oleh karena itu, sebagai bagian dari
kerjasama penelitian tersebut, masyarakat Bugis di Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan menjadi objek telaah penelitian kali ini.
Masyarakat Bugis terkenal sebagai masyarakat pelaut yang tangguh yang
dengan kapal Pinisinya berlayar ke berbagai penjuru dunia sejak lama. Hal ini
menarik para ahli untuk meneliti mengenai budaya, bahasa dan legenda La Galigo
masyarakat Bugis, namun telaah mengenai budaya tektonik rumah Bugis masih
sangat jarang. Sesuai dengan pemahaman kata tektonik, budaya tektonik pada
penelitian ini akan dilihat melalui prosesnya dan keterkaitannya dengan para
buildernya.
Penelitian ini akan dibagi menjadi empat tahap: tahap pertama, studi
literatur mengenai budaya masyarakat Bugis; tahap kedua adalah proses
pembangunan rumah Bugis. Tahap ketiga adalah studi lapangan yang terdiri dari 2
bagian, yaitu: 1. observasi dan pengukuran rumah Bugis, dan 2. wawancara dengan
penghuni rumah terkait dengan pembangunan rumahnya. Tahap ketiga adalah analisa
dan rumusan budaya tektonik rumah Bugis di Kabupaten Bone. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi peran aktor pada tahapan proses pembangunan yang
terjadi. Pada akhirnya penelitian ini, menyimpulkan perbedaan dan persamaan
proses pembangunan rumah Bugis dengan budaya membangun yang terjadi pada masa
kini.
Penulis: Yenny Gunawan, Kamal
A. Arif
Kode Jurnal: jptindustridd150143