PROSES RESILIENSI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNA DAKSA BERPRESTASI (Studi Kasus di YPAC Kota Malang)

ABSTRAK: Penelitian  bertujuan  untuk  mengetahui  proses  resiliensi  dalam  menghadapi keterbatasan fisik  individu  sehingga  dapat  berprestasi  di  YPAC  Kota  Malang.  Metode  yang digunakan adalah metode  kualitatif  dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data  dari hasil  wawancara,  observasi,  dan  dokumentasi.  Teknik  analisis  menggunakan  analisis informasi;  open  coding,  axial  coding,  dan  selective  coding.  Validitas  dan  relibialitas  yang digunakan  adalah  rizhomatic  validity  dan  Synchronic  Realibility.  Hasil  penelitian  ini  adalah proses  resilien  memiliki  sumber  resiliensi;  bangga  dengan  prestasi  akademik  dan  non akademik (I Am),  memiliki keyakinan dapat melakukan kegiatan seperti anak normal lain (I Am),  melakukan  hubungan  sosial  dan  interpersonal,  mampu  meningkatkan  kemampuannya berprestasi  (I  Can),  Ibu  kandung  subjek,  guru  beserta  teman-teman  di  sekolahnya  yang mendukung  subjek berprestasi (I Have). Subjek memiliki tujuh faktor resilien; mampu tetap tenang  dibawah  kondisi  yang  menekan  dari  keterbatasannya  (Emotion  Regulation), mengendalikan  keinginan  dirinya  yang  ingin  dapat  melakukan  kegiatan  seperti anak  normal lainnya  (Impulse  Control),  Optimis,  tidak  ingin  membuat  ibunya  kecewa  (Emphaty), mempresentasikan  keyakinannya  dan  dapat  mengetahui  cara  menyelesaikan  masalah  (Self-Efficacy),  mampu  mengedintifikasi  penyebab  dan  akibat  dari  kondisi  fisik  yang  dimiliki (Causal  Analysis),  dan  memiliki  tujuan  hidup  atas  keterbatasannya  (Reaching  Out).  Subjek memiliki  fungsi  resiliensi;  memiliki  cara  pandang  yang  positif  atas  keterbatasan  yang  ia miliki  (Overcoming),  menguasai  lingkungan  dengan  cara  mendekatkan  diri  dengan  Ibu, teman-teman,  dan  guru  di  sekolah,  mampu  mengontrol  keterbatasannya  sehingga  ia mengetahui  bagaimana  cara  berhubungan  dengan  orang  lain  (Steering  through),  mampu mengontrol  keterbatasannya  (Bouncing  back),  mengetahui  resiko  dari  kekurangannya  untuk terus berprestasi di akademik atau di non akademik (Reaching Out).  
Kata kunci:  proses resiliensi, Anak berkebutuhan khusus Tuna Daksa
Penulis: Nindy Monikha Stefiany, Ari Pratiwi
Kode Jurnal: jppsikologiklinisdd080003

Artikel Terkait :