KECEMASAN DAN STRATEGI COPING REMAJA PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

ABSTRAK: Kecemasan  dapat  terjadi  pada  remaja  di  LAPAS  Anak,  namun  mereka  mempunyai  cara meminimalisasi/menghilangkan.  Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  gejala  kecemasan  dan  strategi  coping remaja pelaku tindak pidana pembunuhan di LAPAS Anak Blitar.  Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data. Analisis  data  dilakukan  melalui  reduksi  data,  display  data  dan  penarikan  kesimpulan  secara  deduktif.  Gejala kecemasan  semua  subjek  adalah:  (a)  komponen  psikologis  berupa  kegelisahan,  kecemasan,  rasa  tidak  aman, takut;  (b)  kompoenen  fisiologis  berupa:sering  menggaruk  anggota  badan,  menghela  nafas  panjang,  gemetar, diare; (c) komponen sosial berupa tingkah laku, dan gangguan tidur.  Gejala khusus (subjek DYR) adalah pada komponen psikologis berupa tegang. Semua subjek melakukan strategi coping berikut (a)komponen psikologis, dalam  bentuk  menyampaikan  keluhan  secara  lisan  kepada  teman  sekamar    dan    orang  tua  atau  saudara  yang menjenguk; (b) bersosialisasi dengan teman; (c) komponen sosial, dalam bentuk bercerita kepada teman sekamar dan membaca buku.  Strategi coping khusus pada subjek AJ, yaitu dalam komponen psikologis, dalam bentuk membuat catatan harian (diary) dan melihat foto-foto keluarga. Sedangkan subjek DYR, mengaji, memperdalam ilmu agama Islam, memainkan bola. Strategi coping tersebut sesuai pendapat Skinner, yaitu: (a) Problem-focused coping, (b) Emotional Focused Coping. 
Kata-kata kunci: remaja, pelaku pembunuhan, kecemasan, coping
Penulis: Ulfa Dyah Mustika
Kode Jurnal: jppsikologiklinisdd090009

Artikel Terkait :