GAYA HIDUP PUNKLUNG (STUDI KASUS PADA KOMUNITAS PUNKLUNG DI CICALENGKA, BANDUNG)
Abstract: Semua orang
berpotensi untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan gaya hidupnya. Artinya,
setiap orang memiliki tujuan, perasaan inferior, berjuang menjadi superior dan
dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha superiornya dengan minat sosial,
setiap orang melakukannya dengan gaya hidup yang berbeda-beda. Pola tindakan
membedakan antara satu orang dengan orang lain, yang mana gaya hidup merupakan
identitas diri di dalam suatu masyarakat, hal ini meliputi bagaimana individu
dikenal dan diakui keberadaannya oleh masyarakat. Wujud pengakuan ini dapat
berupa apresiasi terhadap aspek-aspek simbolik yang melekat pada tubuh
individu, oleh karena itu gaya hidup merupakan
perwujudan seseorang di dalam lingkungannya menjadi alat untuk
menentukan dari golongan manakah ia berasal. Suatu cara hidup yang didasarkan
atas pola perilaku yang mudah dikenali berkaitan dengan bagaimana orang hidup,
bagaimana individu membelanjakan uangnya dan bagaimana individu mengalokasikan
waktunya untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan orang itu dalam
kehidupan tertentu dimana dia berada. Penelitian ini bertujuan mengetahui gaya
hidup punklung di Cicalengka Bandung. Subjek penelitian adalah komunitas
Punklung. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara
(terhadap juru bicara komunitas Punklung
dan beberapa anggota komunitas Punklung). Hasil penelitian yang dipaparkan
secara deskriptif kualitatif menunjukan bahwa Gaya hidup punklung dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu sikap, pengalaman dan pengamatan, motif, kelompok
referensi, dam transformasi budaya. Gaya hidup punklung berorientasi pada
bidang seni, yaitu musik. Dilihat dari aktivitas, mereka membentuk group band,
meskipun stigma yang ada di masyarakat menganggap negatif tentang anak punk,
tetapi ada juga anak punk yang hidupnya bersih dari hal-hal negatif, Anak punk
mempunyai pandangan yang positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
Faktor pendorong anak muda masuk dalam komunitas punk yang terbesar karena
dorongan dari dalam diri mereka yang ingin menjadi anak punk atau suka dengan
punk karena minat mereka yang besar terhadap punk yang dijadikan sebagai media
untuk mengekspresikan diri dan sebagai pencarian identitas diri mereka. Faktor
dari luar diri mereka, yaitu lingkungan pergaulan mereka yang kebanyakan adalah
anak-anak punk.
Keywords: Punk; Life Style
Penulis: Didit Setiawan
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd120037