DINAMIKA PARTAI POLITIK DI INDONESIA
ABSTRAK: Basis sosiologis
partai politik adalah idiologi dan kepentingan yang diarahkan pada usaha memperoleh
kekuasaan.Dalam perkembangannya, partai politik telah berfungsi dan berperan
dalam sistem politik demokrasi.Karena itu fokus bahasan dalam tulisan ini,
ialah dinamika atau pasang-surut fungsi dan peranan partai politik dalam sistem
politik demokrasi Indonesia dengan metode/pendekatan kwalitatif-deskriptif.Bangsa
Indonesia, telah akrab dengan partai-partai politik.Sebelum “Republik
Indonesia” terbentuk, partai politik telah berfungsi dan berperanan sebagai
sarana perjuangan yang menggelorakan nasionalisme untuk kemerdekaan, demikian
pula halnya setelah proklamasi kemerdekaan.Meskipun demikian, pelaksanaan
fungsi dan peranan partai politik mengalami dinamika atau pasang surut sesuai
perkembangan sistem politik Indonesia. Periode Demokrasi Parlementer, partai
politik menampilkan fungsi dan peranan yang kuat. Partai politik dan parlemen (DPR)
merupakan kerangka pokok sistem politik Indonesia.Lain halnya, pada Demokrasi
Terpimpin, terjadi penyederhanaan kepartaian. Kebijakan penyederhanaan
kepartaian berlangsung pula dalam sistem Demokrasi Pancasila era orde baru
melalui undang-undang Nomor : 3/1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
yang menyatakan adanya tiga organisasi kekuatan sosial politik yaitu : Partai
Persatuan Pembangunan sebagai fusi partai-partai politik yang beraliran “Islam,
Partai Demokrasi Indonesia sebagai fusi partai-partai politik beraliran nasional/demokrasi,
dan Golongan Karya. Di sini Golkar tampil sebagai organisasi kekuatan sosial
politik yang paling dominan yang menjadikan peranan partai politik melemah. Tetapi
dalam sistem politik Demokrasi Pancasila era reformasi; fungsi dan peranan
partai politik kembali menguat bahkan sangat menentukan proses politik dalam sistem
politik Indonesia.
Penulis: A. Gau Kadir
Kode Jurnal: jpsosiologidd140408