STUDI BIODIVERSITAS FUNGI TANAH PADA LAHAN GAMBUT TIDAK TERBAKAR DAN SETELAH KEBAKARAN DI DAERAH RASAU JAYA KABUPATEN KUBURAYA
ABSTRAK: Untuk mempercepat
tersedianya unsur hara dalam budidaya tanaman, masyarakat pada umumnya
melakukan sistem tebas bakar. Lahan yang dibakar itu selain areal pertanian,
juga berada di kawasan perkebunan, dan sangat berdampak terhadap berbagai gatra
kehidupan. Pemulihan tanaman hutan setelah kebakaran akan memakan waktu lama,
dan akan sering terhambat bila kebakaran terulang. Kerusakan ekosistem akibat kebakaran berpeluang melenyapkan aneka
jenis makro dan mikro organisme tanah, khususnya yang tidak mampu menghadapi
perubahan keadaan huniannya serta berbagai jenis organisme tanah yang
berpotensi dalam kesuburan tanah. Selain itu mikroorganisme tanah yang banyak
berasosiasi dengan tanaman yang hilang akibat kebakaran juga akan ikut hilang,
sehingga keanekaragaman dari jenis mikroorganisme juga dapat berpotensi semakin
berkurang. Mengingat pentingnya peran mikroorganisme tanah khususnya fungi,
dalam proses dekomposisi bahan organik pada tanah gambut dan masih relatif
terbatasnya informasi mengenai jenis fungi pada tanah gambut, perlu mempelajari
biodiversitas fungi tanah gambut dalam rangka mempercepat proses dekomposisi
bahan organik.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah Untuk mempelajari
biodiversitas fungi yang terdapat pada lahan gambut yang tidak terbakar dan
setelah kebakaran, mengetahui fungi pada tingkat kedalaman gambut pada pada
lahan gambut yang tidak terbakar dan setelah kebakaran dan mengetahui hubungan
antara biodiversitas fungi dengan faktor fisik dan kimia tanah pada lahan
gambut yang tidak terbakar dan setelah kebakaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sehabis kebakaran kegiatan dan jumlah
mikroorganisme tanah meningkat yang di tunjukkan pada tanah gambut tidak
terbakar, fungi yang teridentifikasi sebanyak lima jenis yaitu Aspergillus niger,
Penicillium, Phytopthora, Thielaviopsis dan Thrichoderma harzianum sedangkan
pada tanah gambut setelah kebakaran fungi yang teridentifikasi sebanyak
Sembilan jenis yaitu Acremonium, Aspergillus niger, Candida, Curvularia,
Penicillium, Phytium, Phytoptora, Thielaviopsis dan Thrichoderma harzianum. Hal
ini tidak lepas dari beberapa faktor lingkungan tanah gambut seperti kedalaman
muka air tanah, tingkat kematangan tanah gambut, suhu tanah gambut, kadar air
tanah gambut, bobot isi tanah gambut dan pH tanah gambut pada lahan yang tidak
terbakar ataupun yang telah mengalami kebakaran.
Penulis: Nurdiansyah Tino Orciny
Chandra dan Ismahan Umran
Kode Jurnal: jppertaniandd130372