POTENSI KAYU RAKYAT PADA KEBUN CAMPURAN di DESA PESAWARAN INDAH KABUPATEN PESAWARAN

ABSTRAK: Kebutuhan kayu semakin meningkat saat ini seiring pertambahan penduduk sementara kayu yang  berasal  dari hutan  negara jumlahnya  semakin  berkurang sehingga  hutan  negara  tidak bisa  lagi  diandalkan  sebagai  pemasok  kayu  bagi  masyarakat. Pasokan  kayu saat  ini  banyak dipenuhi dari kayu rakyat yang merupakan penyumbang kayu terbesar di Indonesia. Sebagai salah satu pemasok kayu di Provinsi Lampung, potensi kayu rakyat di kebun campuran Desa Pesawaran Indah belum diketahui. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kayu rakyat dan kegunaaannya serta menganalisis potensi kayu rakyat yang ada di kebun campuran  milik  rakyat. Penelitian  dilaksanakan  di  Desa  Pesawaran  Indah, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung selama 2 bulan dari bulan Juni sampai dengan Juli tahun 2011. Pengambilan  sampel dengan  metode  purposive  sampling, berasal  dari  2  jenis  sampel  yaitu sampel responden dan sampel plot. Data primer dan data sekunder dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 jenis kayu rakyat, yaitu jati (Tectona grandis), medang (Litsea odorifera), cempaka (Michelia champaka), waru gunung (Hibiscus macrophyllus), tangkil (Gnetum gnemon), pala (Myristica fragrans), petai (Parkia speciosa),  julang jaling  (Archidendron  microcarpum),  kemiri (Aleurites  moluccana),  bayur (Pterospermum  javanicum),  kelapa (Cocos  nucifera),  alpukat (Persea  americana),  dadap (Erythrina, sp.),  mindi (Melia  azedarach),  kayu  manis (Cinnamomum,  spp.),  durian (Durio zibethinus) dan kedondong (Spandias mombin). Kayu-kayu tersebut digunakan sebagai kayu pertukangan, konstruksi ringan dan kayu bakar. Potensi kayu rakyat di Desa Pesawaran Indah berdasarkan  klasifikasi  tanaman  muda  adalah  28  batang  per  hektar sedangkan  potensi berdasarkan klasifikasi pohon adalah 156,6 m3per hektar.
Kata kunci: kayu rakyat, potensi kayu, Desa Pesawaran indah, kebun campuran
Penulis: Susni Herwanti
Kode Jurnal: jpkehutanandd150017

Artikel Terkait :