PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING TERHADAP SIFAT FISIK, KANDUNGAN N-TOTAL TANAH ALUVIAL DAN HASIL TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum Annum L)
ABSTRAK: Tanah aluvial disebut
juga tanah endapan, bahan induknya berasal dari tanah aluvial dan koluvial yang
berbagai macam asalnya. Reaksi tanah sangat bervariasi dari masam, netral
sampai basa. Di Kalimantan Barat (Kalbar) penyebaran tanah aluvial di indonesia
terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan luas areal 12.749.000 hektar. Tanah
aluvial berpotensi untuk perluasan areal budidaya tanaman cabai besar.
Pemanfaatan tanah aluvial sebagai lahan pertanian dihadapkan pada beberapa
kendala sifat fisik maupun kimia.
Kendala-kendala sifat fisik tanah yang kurang baik dengan struktur yang
mengumpal porositas kurang baik, permeabilitas yang rendah. Selain itu
kandungan unsur mikro dan makro rendah sehingga tidak mencukupi kebutuhan
tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk organik
kascing terhadap sifat fisik tanah aluvial dan hasil tanaman cabai besar,
dan untuk mencari dosis kascing yang
optimal terhadap sifat fisik tanah aluvial dan hasil tanaman cabai besar.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor, terdiri dari
7 level dosis kascing yang diulang sebanyak 4 kali. k0;0ton/ha, k1;12ton/ha,
k2;24ton/ha, k3;36ton/ha, k4;48ton/ha, k5;60ton/ha, k6;72ton/ha. Secara
keseluruhan terdapat 28 satuan percobaan.
Variabel yang diamati adalah bobot isi tanah, kadar air tanah,
porositas, kemantapan agregat tanah, N-total tanah, jumlah buah pertanaman, dan
berat buah segar pertanaman. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik kascing berpengaruh
tidak nyata terhadap bobot isi tanah,
kadar air lapang, porositas tanah,
agregat tanah, N- total tanah, berat buah segar pertanaman, dan hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah buah
pertanaman. Pada perlakuan k6 diduga karena serapan unsur hara oleh tanaman
mencukupi. Sehingga kandungan air meningkat dan menunjang perkembangan akar selain
itu banyaknya bunga yang sebelum menjadi buah sehingga buah yang terbentuk
lebih banyak.
Penulis: Sulastri, Junaidi dan
Asadi
Kode Jurnal: jppertaniandd130333