Patogenisitas Beberapa Isolat Cendawan Entomopatogen terhadap Coptotermes curvignathus Holmgren dan Schedorhinotermes javanicus Kemmer
Abstract: Pengendalian hayati
rayap Coptotermes curvignathus dan Schedorhinotermes javanicus dengan
menggunakan beberapa isolat cendawan entomopatogen merupakan salah satu
alternatif untuk pengendalian rayap tanah yang ramah lingkungan. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari patogenisitas cendawan entomopatogen isolat
Indonesia Metarhizium anisopliae, M. brunneum, B. bassiana, dan Myrothecium
roridum dan menguji keefektifannya terhadap rayap tanah C. curvignathus dan S.
Javanicus. Uji patogenisitas beberapa isolat cendawan entomopatogen terhadap C.
curvignathus dan S. javanicus dilakukan dengan pencelupan rayap ke dalam
suspensi konidia, masing-masing dengan kerapatan 0,105,5x105,106,5x106,dan 107
konidia per ml, setiap perlakuan diulang lima kali. Sporulasi pada tubuh rayap
dihitung dari rayap C. curvignathus yang telah mati pada uji patogenisitas.
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut selang ganda
Duncan pada taraf nyata 5%. Hubungan kerapatan konidia dengan mortalitas dan
waktu aplikasi dengan mortalitas diolah dengan analisis probit. Berdasarkan
hasil analisis probit dapat diperoleh nilai LC dan LT. Patogenisitas M.
brunneum terhadap rayap S. javanicus dan C. curvignathus lebih tinggi
dibandingkan dengan M. anisopliae, Beauveria bassiana, dan Myrothecium roridum.
Sporulasi M. brunneum lebih tinggi dari pada M. roridum maupun B. bassiana dan
sporulasi terendah terdapat pada B. bassiana. Viabilitas M. brunneum tidak
berbeda nyata dengan M. roridum dan viabilitas B. bassiana berbeda nyata dengan
M. roridum.
Penulis: Sempurna Ginting ',
Teguh Santoso ', Idham Sakti Harahap
Kode Jurnal: jppertaniandd130290