Hubungan Depresi dengan Status Gizi

Abstrak: Depresi  merupakan  salah  satu  gangguan  jiwa  yang  dipengaruhi  oleh  stress  psikososial. Depresi  dapat  berupa  gejala,  sindrom,  dan  diagnosis;  tergantung  sejauh  mana  stresor psikososial  yang  dialami  oleh  seseorang  mempengaruhi  diri  orang  tersebut.  Prevalensi penderita  depresi  pada  usia  remaja  menunjukkan  peningkatan  yang  sangat  tinggi dibandingkan dengan usia kanak‐kanak dan usia dewasa. Orang dengan depresi memiliki dua kecenderungan gangguan pola makan yaitu tidak  nafsu makan sehingga menjadi lebih kurus ataupun  bertambah  makan  terutama  yang  manis  sehingga  menjadi  lebih  gemuk.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan status gizi. Penelitian ini  merupakan  penelitian  observasional  analitik  dengan  rancangan  cross  sectional  terhadap ahasiswa fakultas kedokteran  Unila tahun terakhir tahap akademik  yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah subyek penelitian adalah 101 orang, yang diambil dengan  total sampling pada bulan  September  sampai  dengan  Oktober  tahun  2013.  Depresi  diperoleh  melalui  kuesioner depresi dan status gizi diukur dengan menggunakan penilaian antropometrik melalui indeks massa tubuh. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Sebagian besar subyek penelitian berjenis  kelamin  perempuan  sebesar  67,33%,  berstatus  domisili  kos  atau  kontrak  sebesar 60,40%, tidak menderita depresi sebesar 40,59% dan berstatus gizi normal sebesar 59,41%. Berdasarkan hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa depresi berhubungan dengan status gizi (p=0,023).  Simpulan:  terdapat  hubungan  antara  depresi  dengan  status  gizi.
Kata kunci: Depresi, status gizi, mahasiswa fakultas kedokteran tahun terakhir
Penulis: Angraini DI
Kode Jurnal: jpkedokterandd140109

Artikel Terkait :