EVALUASI KESESUAIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT UNTUK TANAMAN PADI DI KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA
ABSTRAK: Lahan pasang surut
merupakan salah satu lahan marginal yang dijumpai sangat luas di Kalimantan
Barat. Luas lahan pasang surut dan lebak sekitar 2.803.744 ha (18,32%) dari
luas propinsi Kalimantan Barat. Namun dari segi pemanfaatannya kurang
memperhatikan prinsip-prinsip kesesuaian lahan. Sebagian besar petani di
Kalimantan Barat dalam bercocok tanam tidak memperhitungkan kesesuaian dari
lahan yang akan digunakan, begitu juga dalam penggunaannya, sehingga tanpa
disadari tindakan yang dilakukan tersebut justru mengakibatkan
kerusakan-kerusakan tanah, antara lain tingkat kesuburan tanah yang semakin
menurun. Pengembangan lahan pasang surut merupakan alternatif pilihan yang
sangat strategis untuk mengatasi tantangan peningkatan produksi dan alih fungsi
lahan-lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Lahan pasang surut mempunyai
prospek yang besar untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian untuk tanaman
padi terutama dalam kaitannya dengan pelestarian swasembada pangan, peningkatan
dan verifikasi produksi, peningkatan pendapatan dan lapangan kerja serta
pengembangan agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat /
kelas kesesuaian lahan rawa pasang surut untuk tanaman padi serta kendala dan
pemecahannya di Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya. Penelitian
dilaksanakan dari pertengahan Januari Sampai Pertengahan Maret 2012 dalam 5
tahapan yaitu persiapan, survei lapangan, pengamatan, analisis tanah di
laboraturium dan interpretasi data serta penyusunan laporan hasil penelitian.
Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi kondisi lingkungan dan tanah
yang diamati di lapangan yaitu kondisi iklim, drainase lahan, kedalaman, muka
air tanah, tekstur, struktur, konsistensi dan kedalaman sulfidik dari boring
dan minipit. Sifat kimia tanah diamati adalah kandungan unsur hara N, P, K, Ca,
Mg, pH, KTK, KB, dan Al-dd dari sampel – sampel komposit dan minipit. Dari
hasil penelitian menunjukan lokasi penelitian merupakan daerah dengan bentuk
wilayah datar (lereng 0-3 %) dan termasuk ke dalam sistem lahan Mendawai (MDW)
yaitu rawa-rawa gambut dangkal dengan kemiringan <2 % dan relief <2 meter
di atas permukaan laut. Suhu rata-rata
berkisar antara 22,9 – 33,1 oC dan curah hujan rata-rata tahunan adalah
3.217,06 mm/tahun. Drainase buruk atau terhambat, tidak memiliki tekstur, dan
tidak terdapat lapisan pirit. Memiliki tipe luapan B serta bahaya banjir
termasuk ke dalam kategori sedang (F2). Dari hasil analisis data di lapangan
dan di laboratorium menunjukkan bahwa di lokasi penelitian terdapat 2 jenis
tanah yaitu pada SPT 1 Typic Sulfisaprists dengan luas 37 Ha atau 74 %, dan
pada SPT 2 Typic Sulfihemists dengan luas 13 Ha atau 26 %. Berdasarkan hasil
intrepretasi data hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman padi di
lapangan serta laboratorium, maka diperoleh hasil penilaian dengan
karakteristik lahan berupa sifat fisik, kimia dan kesuburan tanah. Lahan pada
lokasi penelitian mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual yang sama untuk
pengembangan tanaman padi pada SPT 1 dan SPT 2 adalah S3.n (sesuai bersyarat)
dengan faktor pembatas ketebalan gambut dan kekurangan unsur hara P. Usaha
perbaikan untuk kedua SPT tersebut adalah dengan penambahan unsur hara melalui
pemberian pupuk luar seperti SP-36 dan pengapuran dengan tingkat pengelolaan
tinggi sehingga mampu meningkatkan kelas kesesuaian lahan potensialnya menjadi
S2 (cukup sesuai) pada lokasi penelitian.
Penulis: Hendra Sahuri Mulia,
Asmahan Akhmad, Rini Hazriani
Kode Jurnal: jppertaniandd130319