PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO
ABSTRACT: Tanah di daerah
Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur sebagian besar merupakan tanah
berbutir halus, yaitu merupakan jenis tanah lempung ekspansif. Lempung
ekspansif ini mempunyai sifat yang khas yakni kandungan mineral ekspansif
mempunyai kapasitas pertukaan ion yang tinggi, mengakibatkan lempung ekspansif
memiliki potensi kembang susut tinggi apabila terjadi perubahan kadar air.
Salah satu usaha perbaikan tanah lempung ekspansif dengan cara mencampur serbuk
gypsum sebagai zat additive. Penelitian ini digunakan 4 variasi campuran yaitu
4% serbuk gypsum, 6% serbuk gypsum, 8% serbuk gypsum dan 10% serbuk gypsum dari
berat kering tanah. Dari hasil penelitian didapatkan nilai CBR terbesar
didapatkan pada kondisi penambahan 6% serbuk gypsum dengan lama waktu curing 14
hari yaitu 20,159% (Unsoaked) dan 4,492% (Soaked). Untuk nilai pengembangan
dengan curing, curing selama 14 hari meupakan batas pengikatan antar partikel
tanah dengan serbuk gypsum. Nilai pengembangan terkecil didapatkan pada
penambahan 8% serbuk gypsum dengan lama waktu curing 14 hari yaitu 1,460%.
Selisih nilai pengembangan antara tanah campuran 6% serbuk gypsum dengan tanah
campuran 8% serbuk gypsum semakin lama semakin kecil dengan semakin lamanya
waktu curing tersebut. Selisih nilai pengembangan pada curing 14 hari yaitu
0,142%.
Penulis: Vemmy Kurniawan,
Yulvi Zaika, Harimurti
Kode Jurnal: jptsipildd140090