PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DAN ABU SEKAM PADI DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO
ABSTRACT: Tanah di daerah
Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur sebagian besar merupakan tanah
berbutir halus, yaitu merupakan jenis tanah lempung ekspansif. Lempung
ekspansif ini mempunyai sifat yang khas yakni kandungan mineral ekspansif
mempunyai kapasitas pertukaan ion yang tinggi, mengakibatkan lempung ekspansif
memiliki potensi kembang susut tinggi apabila terjadi perubahan kadar air.
Salah satu usaha perbaikan tanah lempung ekspansif dengan cara mencampur serbuk
gypsum sebagai zat additive. Penelitian ini digunakan 4 variasi campuran yaitu
4% serbuk gypsum + 4% abu sekam padi, 4% serbuk gypsum + 5% abu sekam padi, 4%
serbuk gypsum + 6% abu sekam padi, dan 4% serbuk gypsum + 8% abu sekam padi dari
berat kering tanah. Dari hasil penelitian didapatkan nilai CBR terbesar
didapatkan pada kondisi penambahan 4% serbuk gypsum + 5% abu sekam padi dengan
lama waktu curing 14 hari yaitu 21,87% (Unsoaked) dan 2,89% (Soaked). Untuk
nilai pengembangan dengan curing, curing selama 14 hari meupakan batas
pengikatan antar partikel tanah dengan serbuk gypsum dan abu sekam padi. Nilai
pengembangan terkecil didapatkan pada penambahan 4% serbuk gypsum + 6% abu
sekam padi dengan lama waktu curing 14 hari yaitu 2,16%.
Penulis: Febra Ndaru Wardhana,
Yulvi Zaika, Arief Rachmansyah
Kode Jurnal: jptsipildd140126