EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN DENGAN PENGUJIAN MIKROTREMOR DAN KINERJA DINAMIK BANGUNAN TERHADAP GEMPA DISERTAI METODE REHABILITASI BANGUNAN RUSUNAWA LUBUK BUAYA PADANG
Abstrak: Gempa bumi yang
terjadi pada 30 September 2009 di Padang menimbulkan kerusakan struktural pada
Rusunawa Lubuk-Buaya Padang. Untuk mengetahui performa bangunan maka dilakukan
evaluasi kondisi eksisting bangunan. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk
mengetahui kerentanan dan kinerja dinamik bangunan yang berkaitan dengan
keamanan bangunan eksisting paska gempa dan alternatif rehabilitasi bila
diperlukan.
Metode: Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu dengan
analisis data sekunder pengujian lapangan mikrotremor pada 13-18 November 2009
pada empat titik lokasi pada bangunan dan dua titik di permukaan tanah sekitar
bangunan yang disertai data teknis dan dokumentasi visual bangunan paska gempa.
Hasil filter pengujian mikrotremor dianalisis dengan metode
Horizontal-to-vertical spectral ratio (HVSR) sebagai parameter pengukuran
kerentanan bangunan. Selanjutnya mengukur kinerja seismik bangunan dengan
analisis respon spektrum sesuai SNI 1726:2012. Bangunan yang dinyatakan tidak
aman perlu perkuatan (rehabilitasi) terpilih, yaitu dengan teknik perkuatan
Tuned Mass Damper (TMD) dan viscous dampers.
Hasil: Dari hasil analisis HVSR didapatkan resiko resonansi terjadi pada
Tanah-2 dengan frekuensi natural 19,34
rad/detik ? frekuensi natural bangunan
19,53-25.12 rad/detik. Dan hasil indeks kerentanan bangunan (Nakamura)
tertinggi pada lantai 3 di 68, 80 mikron (EW). Menurut Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No.49 Tahun 1996, frekuensi bangunan dinyatakan tidak aman
untuk menerima beban kejut dengan kecepatan di atas 5 mm/detik.
Respon seismik bangunan menghasilkan drift maksimum 522,8 mm jauh dari
drift ijin 49,23 mm. Sehingga struktur
berpotensi tidak stabil dan harus didesain ulang. Perkuatan dengan menggunakan.
TMD (MTMD-V-1200 dan MTMD-H-1900) mampu mereduksi drift hingga 50%, namun belum
mampu memenuhi drift ijin. Viscous dampers (MHD-250) mampu mereduksi drift
hingga 93% dan bangunan stabil.
Penulis: Hanna Yuni Hernanti
Kode Jurnal: jptsipildd140092