PERBANDINGAN ISOLASI MINYAK ATSIRI DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) METODE HIDRODISTILASI KONVENSIONAL DAN HIDRODISTILASI OVEN MICROWAVE DISERTAI UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA

ABSTRAK: Penggunaan  hidrodistilasi  oven  microwave  (MAHD)  merupakan  pengembangan  dari teknik  hidrodistilasi  (HD),  yang  melibatkan  suatu  energi  gelombang  pendek  sebagai sumber  energi  dalam    proses  penyulingan.  Penelitian  ini  dilakukan  untuk  menentukan metode terbaik dari dua metode ekstraksi minyak atsiri daun nilam (Pogostemon cablin Benth).  Metode  MAHD  dan  HD  telah  dibandingkan  serta  dievaluasi  efektivitasnya untuk  mengisolasi  minyak  atsiri  dari  daun  nilam  (Pogostemon  cablin  Benth)  segar. Metode  MAHD  menawarkan  keuntungan  yang  sangat  penting  melebihi  HD  dalam  hal penyimpanan  energi  dan  waktu  isolasi.  Metode  MAHD  membutuhkan  waktu penyulingan  selama  1,5  jam,  sedangkan  metode  HD  selama  6  jam.  Komposisi  minyak atsiri hasil ekstraksi ditentukan  menggunakan GC-MS. Komponen utama minyak atsiri daun  nilam  adalah  patchouli  alcohol  dengan  kadar  53,00%  untuk  metode  HD  dan 53,10%  untuk  metode  MAHD.  Massa  jenis  minyak  daun  nilam  adalah  0,959  g/mL untuk metode HD dan 0,963 g/mL untuk metode MAHD. Uji antimikroba menunjukkan keefektifan  minyak  nilam  HD  lebih  baik  dibanding  MAHD  dan  paling  efektif  pada bakteri  E.coli.  Namun,  metode  MAHD  dinilai  sebagai  teknologi  yang  ramah lingkungan. 
Kata kunci: antimikroba, GC-MS, HD, MAHD, Pogostemon cablin Benth
Penulis: Rahmi Miftahul Jannah, Adel Zamri, Yuharmen
Kode Jurnal: jpkimiadd140224

Artikel Terkait :