Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus DesaWidang, Kabupaten Tuban)
Abstrak: Telah dilakukan
pengukuran dengan metode GPR (Ground Penetrating Radar) untuk mengidentifikasi
scouring Sungai Bengawan Solo di Desa Widang, Kabupaten Tuban. Metode GPR
merupakan salah satu metode geofisika yang memanfaatkan prinsip penjalaran
gelombang elektromagnet dalam medium (tanah) yang kedalaman penetrasinya dan
besar amplitudo yang terekam bergantung pada sifat dielektrik dari batuan atau
media bawah permukaan dan frekuensi yang digunakan. Pada penelitian kali ini
digunakan antena berfrekuensi 50 MHz, yang bisa mencapai penetrasi hingga 25 -
30 meter. Pada hasil pengolahan data dan interpretasi menunjukkan bahwa
terdapat pendangkalan sungai di daerah hulu. Sedangkan pada daerah menuju ke
hilir dasar sungai mengalami penggerusan lapisan tanah (erosi) sehingga
mengakibatkan dasar sungai menjadi curam. Penggerusan lapisan tanah (scouring)
di sekitar tanggul diakibatkan oleh tanah yang mengandung lempung berpasir,
pada pori batuannya tersisipi oleh air sungai. Potensi kelongsoran yang tinggi
dapat dipicu dengan adanya scouring dan erosi aktif (terus menerus). Keadaan
seperti ini ditemukan pada daerah pengukuran lintasan widang 2 dan lintasan
widang 3. Berdasarkan hasil interpretasi data yang dikorelasikan dengan data
bor, menunjukkan bahwa sebagian besar daerah pengukuran memiliki litologi yang
didominasi oleh lempung pada pengendapan atas (dasar sungai) dan pada kedalaman
8,5-15 meter didominasi pasir dan lanau.
Penulis: Dwa Desa Warnana
Kode Jurnal: jpfisikadd080048