APLIKASI MIKROORGANISME LIGNOSELULOLITIK INDIGENUS ASAL TANAH GAMBUT RIAU DALAM PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
ABSTRAK: Industri pengolahan
kelapa sawit menghasilkan
limbah berupa tandan
kosong kelapa sawit (TKKS).
Limbah tersebut dapat
dijadikan sebagai substrat
pembuatan kompos. Secara
alami TKKS membutuhkan
waktu yang lama
untuk menghasilkan kompos standar karena
komponen lignin dan
selulosa. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis kemampuan mikroorganisme
lignoselulolitik indigenus dari tanah gambut di Riau sebagai bioaktivator dalam
pengomposan TTKS. Isolat yang dipilih
terdiri dari 4 bakteri (BB_S27,
BB_HP42, BB_HP41 dan
BB_K20) dan 2
jamur (LIJ1 dan
L1J2) disubkultur pada Nutrient
Broth dan Potato
Dextrose Broth. Starter
kemudian dibuat dari kombinasi
isolat, starter I (4 isolat bakteri).
Starter II (4 isolat bakteri dan 1
isolat jamur). Starter III
(4 isolat bakteri
dan 2 isolat
jamur). Kontrol positif
digunakan Starter IV (EM4) dan starter V (bioaktivator dari USA). Starter difermentasi selama 7 hari menggunakan
media bibit. Pengomposan
dengan sistem windrow
composting menggunakan 500 kg TTKS sebagai substrat dan diinokulasi 50
liter starter pada hari ke 1 dan 7 pengomposan.
Selama 35 hari proses pengomposan, substrat disiram dengan air setiap 2
hari. Kualitas kompos terbaik dihasilkan
oleh perlakuan K3 (kombinasi dari 4 bakteri)
dengan sebagian karakter
sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) kompos, seperti N 1,57%, rasio C/N
23,89, P 0,38%, K 1,61%, warna coklat kehitaman, bau seperti
tanah, tekstur terurai
dan total populasi
tertinggi pada bakteri,
jamur dan mikroorganisme selulolitik
sebanyak 1,38x1012 CFU/g,
2,08x107 CFU/g dan
1,35x108 CFU/g.
Penulis: Wirdatul Jannah,
Delita Zul, Bernadeta Leni Fibriarti
Kode Jurnal: jpbiologidd140441