Kelimpahan Populasi Hama Wereng Pada Ekosistem Sawah Organik Dan Konvensional
Abstrak: Setiap tradisi
mempekerjakan simbolisme tetapi simbolisme digunakan untuk Acme dalam budaya
Bali. Bali menggunakan analogi, pepatah, dan jenis lagu sebagai otokratis
karakter manusia. Dalam proses mengetahui ilmu ini menjadi salah satu menemukan
makna yang lebih dalam yang tampaknya tampaknya menjadi dangkal. Menggunakan
analogi, pepatah sebagai simbolisme berdasarkan fenomena biologis dan ekologi
dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tujuan penelitian untuk menentukan jenis hewan dan pohon digunakan
sebagai analogi, amsal dan lagu dan penataan sebagai model informasi
keanekaragaman hayati. Urutan struktur terdiri dari langkah sebagainya.
Identifikasi pertama peribahasa, analogi, dan lagu, kedua menentukan
karakteristik objek biologi, ketiga untuk menentukan nama ilmiah benda biologis
dan yang terakhir untuk kebermaknaan peribahasa, analogi dan lagu. Jenis
analogi, amsal dan lagu diperoleh melalui diskusi terbuka. Informan yang
terlibat, pedanda, pemangku (pemimpin ritual ritual Bali), orang kunci dari
Universitas Udayana dan Universitas Hindu Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 12 jenis peribahasa, 19
analogi dan 14 lagu di mana berdasarkan keunikan objek ekologi dan biologi.
Benda-benda ini terdiri dari, 120 hewan, 52 tanaman, dan 80 persen dari itu
diperjelas dalam nama ilmiah. Hewan-hewan yang diklasifikasikan ke dalam lima
kelompok dari yang terbesar sampai terkecil adalah; serangga, moluska, amfibi,
reptil, ikan dan mamalia. Tanaman yang diklasifikasikan menjadi tanaman
berbunga, tanaman biji dan bahwa setiap tanaman memiliki fitur tertentu.
Keunikan peribahasa, analogi dan lagu berkorelasi dengan mereka ekologi dan
struktur objek biologi
Penulis: BAGUS SRI WIDODO
Kode Jurnal: jpbiologidd130351