PENERIMAAN DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA TERHADAP ANAK AUTIS
Abstrak: Autis merupakan
gangguan pervasive dengan ciri fungsi yang abnormal dalam intraksi social,
komunikasi dan perilaku. Pada umumnya masyarakat tidak paham tentang kemunculan
gejala autis. Hal ini karena terjadi karena pengetahuan mereka yang sangat
minim tentang autis itu sendiri, sehingga untuk mengetahuinya mereka
membutuhkan bantuan dari seorang psikolog. Biasanya, saat pertama orangtua
mengetahui bahwa anak mereka didiagnosa mengalami autis mereka akan merasa
bersalah, syok, sedih, kecewa dan bingung. Untuk memacu perkembangan anak autis
dibutuhkan peranan orangtua dalam penanganannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penerimaan diri dan dukungan orangtua terhadap anak autis.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang berusaha
untuk menggambarkan atau melukiskan objek yang akan diteliti berdasarkan fakta
yang ada di lapangan. Objek dalam penelitian ini adalah orangtua yang memiliki
anak autis berat. Objek penelitian merupakan ibu rumah tangga, yang memiliki
satu sampai tiga orang anak.
Hasil penelitiannya adalah tiga dari empat objek penelitian mempunyai
penerimaan diri yang baik saat ini, sehingga penanganan lebih lanjut pada anak
autis dapat dijalani dengan baik. Objek yang memiliki penerimaan diri yang baik
akan mampu memberikan dukungan secara optimal pada perkembangan anak autis
selanjutnya, sebaliknya satu dari empat objek penelitian terlihat kurang mampu
menerima kondisi yang ada pada anaknya yang autis. Hal ini akan memberi dampak
pada dukungan yang diberikan, karena objek tersebut masih tidak dapat
mengendalikan emosi-emosi atau beban psikologis dalam dirinya sehingga dukungan
pada perkembangan anak autis tersebut akan menjadi kurang maksimal.Kata kunci :
Penerimaan Diri, Dukungan Orangtua
Penulis: RIRIN PANCAWATI
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd130019