Konflik Pemilihan Agama Pada Remaja Dari Perkawinan Beda Agama
Abstrak: Sekarang ini
perkawinan beda agama sudah banyak terjadi. Perkawinan beda agama memiliki masalah khusus
yang berbeda dari
perkawinan umumnya. Masalah
utama dapat muncul setelah kelahiran
anak. Orang tua
perlu memikirkan banyak
masalah sehubungan dengan anak salah satunya pemilihan agama
anak. Ketika beranjak remaja, anak berada dalam proses pembentukan identitas
yang salah satunya
adalah identitas agama.
Ketika akan memilih agama, anak
akan berada pada
situasi konflik apakah
memilih agama ayah,
ibu atau agama lainnya.. Sumber
konflik dapat bersumber
dari keluarga, pertemanan,
dan masyarakat luas (Elmirzanah, 2002). Penelitian ini
bertujuan untuk melihat
bagaimana gambaran konflik pemilihan agama
pada remaja dari
perkawinan beda agama. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif.
Data diperoleh dari
wawancara yang dilakukan
terhadap dua remaja
yang memiliki orang
tua beda agama. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sumber
konflik utama yang
dialami berasal dari
keluarga khususnya orang
tua. Orang tua kedua
responden pada penelitian
ini menentang pilihan
agama yang akan
dianut anaknya sehingga
memunculkan konflik pada diri kedua responden. Respon yang dimunculkan dapat berbeda
dimana responden pertama akan tetap berada pada pilihannya sedangkan responden kedua
menerima keputusan dari orang tuanya. Hasil lain menunjukkan teman dan
masyarakat kurang memiliki pengaruh untuk remaja dalam mengambil keputusan.
Penulis: Calvina dan Elvi
Andriani Yusuf
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd130033