Kepatuhan Mengonsumsi Obat Pasien Hipertensi Di Denpasar Ditinjau Dari Kepribadian Tipe A Dan Tipe B
Abstrak: Perubahan gaya
hidup masyarakat, seperti
berkurangnya aktivitas fisik
menyebabkan munculnya berbagai
penyakit kronis salah satunya
hipertensi. Pasien hipertensi
diharuskan mengonsumsi obat
secara teratur, sehingga
diperlukan kepatuhan dalam mengonsumsi
obat. Ada berbagai
faktor yang mempengaruhi
kepatuhan mengonsumsi obat,
salah satunya adalah kepribadian. Kepribadian tipe A dan tipe B dikatakan
memiliki hubungan erat dengan penyakit kronis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
kepatuhan mengonsumsi obat
pasien hipertensi di
Denpasar ditinjau dari kepribadian tipe A dan tipe B.
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan metode
komparasi. Teknik sampling
yang digunakan yaitu purposive random
sampling. Populasi dalam
penelitian ini adalah
pasien hipertensi di
Denpasar dengan jumlah responden 267 subjek. Jumlah
sampel dengan kepribadian tipe A adalah
135 subjek dan kepribadian tipe B sebanyak 132 subjek. Metode analisis data
yang digunakan adalah independent sampel t test (p<0,05).
Hasil penelitian menunjukkan
terdapat perbedaan kepatuhan
mengonsumsi obat antara
pasien hipertensi dengan kepribadian tipe A dan B (signifikansi
p=0,001). Secara keseluruhan lebih didominasi subjek yang memiliki kepatuhan mengonsumsi
obat buruk (189 orang) dibandingkan
dengan subjek yang memiliki
kepatuhan mengonsumsi obat baik (78
orang). Selain itu,
hasil analisis kepatuhan
mengonsumsi obat berdasarkan
usia, jenis kelamin,
lama mengalami hipertensi menunjukkan
lebih banyak subjek
berjenis kelamin laki-laki,
berusia 52 hingga
59 tahun, mengalami hipertensi 6 sampai 10 tahun yang
mungkin ikut berperan dalam kepatuhan mengonsumsi obat pada subjek.
Penulis: Putu Kenny Rani
Evadewi & Luh Made Karisma Sukmayanti S.
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd130048