Peran Lem Fibrin Otologus pada Penempelan Tandur Konjungtiva Bulbi Mata Kelinci terhadap Ekspresi Gen Fibronektin dan Integrin
Abstract: Penempelan jaringan
dan penyembuhan luka pada cangkok konjungtiva lebih cepat pada teknik lem
fibrin otologus (LFO) dibandingkan dengan teknik jahitan. Kedua proses tersebut
memerlukan interaksi fibronektin (FN) dan integrin α5 yang mengaktivasi alur
persinyalan intraselular. Tujuan penelitian untuk menentukan kekuatan ekspresi
gen FN serta integrin α5 pada kelompok teknik LFO dan jahitan. Uji
eksperimental hewan pada kelinci New Zealand White yang terbagi kelompok teknik
LFO dan jahitan masing-masing 8 kelinci bertempat di Laboratorium Sentral
(Biologi Molekuler) FK Unpad Bandung, periode Mei–Oktober 2008. Sampel jaringan
untuk pemeriksaan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR)
diambil dari eksterpasi satu hari sesudah jaringan cangkok konjungtiva bulbi.
Analisis data untuk uji hipotesis dengan Mann Whitney for small sample.
Ekspresi gen messenger ribonucleic acid (mRNA) FN secara bermakna lebih kuat
pada teknik LFO dibandingkan dengan teknik jahitan (1,9 vs 1,0; p=0,014). Tidak
terdapat perbedaan bermakna ekspresi gen (mRNA) integrin α5 antara teknik LFO
dan teknik jahitan (1,2 vs 1,0; p=0,235). Sebagai simpulan ekspresi gen FN
lebih kuat pada teknik LFO dibandingkan dengan jahitan, sedangkan ekspresi gen
integrin α5 pada teknik LFO lebih kuat dibandingkan dengan teknik jahitan namun
secara statistik tidak bermakna satu hari pascabedah.
Penulis: Sutarya Enus, Gantira
Natadisastra, M. Nurhalim Shahib, Rachmat Sulaeman
Kode Jurnal: jpkedokterandd110063