Pengaruh Teh Hijau Terhadap Fungsi Endotel Dinilai dari Flow Mediated Dilatation pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

Latar Belakang: Disfungsi endotel terjadi sejak fase awal dari aterosklerosis yaitu pada pasien-pasien hipertensi, diabetes, hiperhomosisteinemia, perokok maupun pada fase lanjut dari aterosklerosis. Disfungsi endotel terjadi karena gangguan respons dilatasi, akibat penurunan aktifitas eNOS. Teh hijau terbukti mampu memperbaiki disfungsi endotel dinilai dari perbaikan aliran darah lengan  pada perokok sehat yang belum mengalami PJK. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian teh hijau sekali asupan, dapat memperbaiki flow mediated dilatation (FMD) pada pasien-pasien penyakit jantung koroner, yang berarti ada perbaikan disfungsi endotel.
Metode dan hasil. Penelitian dilakukan pada 23 pasien yang terbukti penyakit jantung koroner dari hasil kateterisasi, baik yang sudah menjalani revaskularisasi maupun yang belum. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama mendapatkan teh hijau dahulu, setelah sebelumnya diperiksa FMD dasar, kemudian FMD diukur satu setengah jam pasca pemberian teh; kelompok kedua mendapatkan placebo (air putih) dahulu. Kemudian dilakukan crossover setelah 3-7 hari periode washout, kelompok pertama ganti mendapatkan placebo dengan diperiksa FMD sebelum dan sesudah perlakuan, dan kelompok kedua mendapatkan teh hijau. Dilakukan pemeriksaan FMD pada orang-orang yang sehat usia kurang dari 25 tahun sebagai kontrol populasi sehat. Tidak ada perbedaan bermakna pada karakteristik dasar antara kelompok yang mendapatkan teh hijau dahulu dibandingkan yang mendapatkan placebo dahulu. FMD dasar sebelum mendapat teh 4,80±5,37 berbeda bermakna dibandingkan kontrol sehat 9,15±3,65 (p=0,047), tetapi FMD dasar sebelum mendapatkan air  5,87±3,89 tidak berbeda bermakna dibandingkan FMD dasar sebelum mendapat teh hijau (p=0,398) maupun kelompok kontrol sehat (p=0,082). FMD pasca mendapat teh meningkat bermakna dibanding sebelum mendapat teh (4,80±5,37 vs 8,68±6,00; p=0.026). Sedangkan kelompok placebo menunjukan penurunan FMD bila dibandingkan pre dan pasca perlakuan (5,87±3,89 vs 3,34±3,66 p=0,026). FMD pasca teh hijau berbeda bermakna bila dibandingkan pasca placebo (8,68±6,00 vs 3,35±3,66 p=0,002). Tidak ada perubahan diameter arteri brachialis kelompok teh hijau maupun placebo (4,60±0,36 vs 4,57±0,41 ; p=0,800 dan 4,57±0,41 vs 4,61±0,36 p=0,601). Demikian hanya tekanan darah sistolik, diastolik maupun frekuensi nadi pada kedua kelompok, tidak memperlihatkan perubahan yang bermakna.
Kesimpulan. Teh hijau mampu memperbaiki fungsi endotel dinilai dari perbaikan  flow mediated dilatation jangka pendek pada pasien-pasien penyakit jantung koroner, efek yang berlawanan justru diperlihatkan pada pemberian air putih.
Kata Kunci: Disfungsi endotel, flow mediated dilatation, teh hijau
Penulis: Faris Basalamah, Adnil Basha, Dede Kusmana
Kode Jurnal: jpkedokterandd0700178

Artikel Terkait :