Pengaruh Fisioterapi Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Penderita Stroke Non Hemoragik: Studi Observasional di RSI Sultan Agung Semarang Periode 1 Januari – 31 Desember 2009

ABSTRAK: Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu diseluruh dunia, salah satunya dengan menyerang korteks motorik, sehingga berpengaruh pada kekuatan otot ekstremitas. Sebanyak 80-85% penderita stroke adalah stroke non hemoragik. Fisioterapi adalah suatu ara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fisioterapi terhadap kekuatan otot ekstremitas pada penderita stroke non hemorhagi RS Islam Sultan Agung Semarang.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan  studi kohort retrospektif. Dilakukan perbandingan kekuatan otot ekstremitas antara sebelum dan sesudah pemberian fisioterapi. Fisioterapi diberikan pada sampel yang sama sebanyak 31 penderita stroke non hemoragik. Fisioterapi yang diberikan dalam penelitian ini adalah  ROM exercise dan  positioning, diberikan sebanyak 3 kali per minggu. Data yang sudah didapatkan dianalisa menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji  Wilcoxon.
Hasil Penelitian: Terdapat perbedaan kekuatan otot ekstremitas yang bermakna (p < 0,005), rata-rata kekuatan ekstremitas atas sebelum di fisioterapi sebesar 3,19±1,327 dan 4,19±1,214 sesudah di fisioterapi serta ekstremitas bawah sebelum di fisioterapi sebesar 3,42±1.308 dan 4,32±1,045 sesudah di fisioterapi.
Kesimpulan: Fisioterapi berpengaruh terhadap kekuatan otot ekstremitas pada penderita stroke non hemoragik di RS. Islam Sultan Agung Semarang periode 1 Januari – 31 Desember 2009.
Kata Kunci:  Stroke non hemoragik, kekuatan otot ekstremitas, fisioterapi
Penulis: Muhammad Hayyi Wildani, Ika Rosdiana, Ken Wirastuti
Kode Jurnal: jpkedokterandd100137

Artikel Terkait :