Kadar Laktat Darah sebagai Faktor Risiko Mortalitas pada Sepsis
Abstrak: Tolak ukur dini,
bedside, dan parameter dapat tersedia di semua fasilitas kesehatan masih
diperlukan untuk memantau perubahan metabolisme dan memperkirakan mortalitas
pada sepsis neonatorum. Penelitian ini bertujuan mengetahui laktat darah
sebagai faktor risiko mortalitas pada sepsis neonatorum. Penelitian berupa
kohort prospektif dan dilakukan di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung periode September–November
2010 dengan subjek adalah sepsis neonatorum. Pemeriksaan laktat darah
menggunakan alat accutrend® lactate Plusyang dilakukan pada awal diagnosis, 12
jam, 24 jam, dan 48 jam pertama perawatan; kemudian dilakukan follow-upsampai penderita
meninggal, pulang, atau hidup sampai usia 28 hari pascadiagnosis sepsis
neonatorum. Data karakteristik subjek, gejala-gejala klinis, dan hasil
pemeriksaan laboratorium dianalisis dengan univariat. Hasil analisis p< 0,25
dianalisis dengan regresi logistik. Nilai yang bermakna bersama dengan kadar
laktat darah 12 jam dianalisis dengan cox proportional hazard model. Setelah
dilakukan observasi terdapat 28 neonatus mengalami kematian dari 69 neonatus
yang didiagnosis sepsis neonatorum. Berat badan lahir <2.500 gram (p=0,008),
usia kehamilan <37 minggu (p=0,006), retraksi (p=0,010), dan waktu pengisian
kapiler ≥3 detik (p=0,042) berhubungan dengan mortalitas. Hiperlaktatemia pada
12 jam meningkatkan risiko mortalitas tiga kali pada sepsis neonatorum (HR 3,062;
IK 95%: 1,078–8,700). Kesimpulan penelitian ini adalah hiperlaktatemia 12 jam
merupakan faktor risiko mortalitas pada sepsis neonatorum.
Penulis: Neonatorum, Nadya
Leifina, Tetty Yuniati, Cissy B. Kartasasmita
Kode Jurnal: jpkedokterandd130372