Hipertensi Pulmonal Persisten Segera Setelah Balloon Mitral Valvuloplasty

Latar Belakang: Komplikasi yang paling sering ditemukan pada stenosis mitral adalah hipertensi pulmonal. Peningkatan tekanan arteri pulmonal terjadi akibat peningkatan tekanan atrium kiri, vasokonstriksi dan perubahan obliteratif dari pembuluh darah paru, yang biasanya akan berkurang dengan bertambah luasnya area katup yang menyempit. Tetapi hipertensi pulmonal berat dapat menetap walaupun obstruksinya sudah dibuka.
Metode. Merupakan studi cross sectional yang dilakukan pada pasien stenosis mitral dengan hipertensi pulmonal berat yang dilakukan BMV. Hipertensi pulmonal dinilai dengan pemeriksaan ekokardiografi sebelum tindakan dan 24 – 72 jam setelah BMV. Analisa dilakukan untuk menilai hubungan usia, jenis kelamin, diameter atrium kiri, gradien transmitral, area katup mitral serta tekanan sistolik arteri pulmonal terhadap menetapnya hipertensi pulmonal berat.
Hasil. Terdapat 183 pasien stenosis mitral pada periode Januari 2007 – Desember 2008. Tujuhpuluh tiga diantaranya menderita hipertensi pulmonal berat (tekanan sistolik arteri pulmonal ≥ 80 mmHg) dan 61 orang hipertensi pulmonal ringan – sedang (tekanan sistolik arteri pulmonal < 80 mmHg). Diperoleh 54 pasien yang memenuhi kriteria penelitian, dimana ditemukan 66.7% wanita, 70.4% irama sinus dan usia 35.44 ± 10.55 tahun. Gradien transmitral menurun dari 18.53 ± 6.40 menjadi 8.50 ± 4.84 mm Hg (p< 0.001). Area katup mitral meningkat dari 0.76 ± 0.26 menjadi 1.36 ± 0.36 cm 2 (p < 0.02). Diameter atrium kiri menurun dari  52.87 ± 7.14 menjadi 49.13 ± 7.35 mm (p = 0.01). Tekanan sistolik arteri pulmonal menurun dari 100.48 ± 15.77 menjadi 79.83 ± 17.49 mm Hg (p< 0.001).  Tekanan sistolik arteri pulmonal > 95 mmHg berkaitan dengan menetapnya hipertensi pulmonal berat setelah BMVdengan sensitivitas 58% dan spesifisitas 30%.
Kesimpulan. Turunnya tekanan arteri pulmonal segera setelah BMV pada kelompok hipertensi pulmonal berat dipengaruhi oleh  derajat  beratnya  tekanan  sistolik  arteri  pulmonal  sebelum  tindakan.Tekanan  arteri  pulmonal  >  95  mmHg  sebelum tindakan BMV berkaitan dengan timbulnya persisten hipertensi pulmonal berat segera setelah BMV, dengan sensitivitas 58% dan spesifisitas 70%.
Kata kunci: Hipertensi pulmonal, BMV
Penulis: Irwan H Siahaan, Manoefris Kasim, Amiliana M Soesanto, Ganesja M Harimurti
Kode Jurnal: jpkedokterandd080052

Artikel Terkait :