Efek Kombinasi Ekstrak Anamirta cocculus dan Artemisin terhadap Penurunan Jumlah Sel Apoptosis Jaringan Paru Mencit Malaria
Abstract: Plasmodium dalam eritrosit
akan menginduksi respons imun, berupa produksi radikal bebas yang dapat
menyebabkan kerusakan jaringan paru. Kombinasi ekstrak Anamirta cocculus dan
artemisin diharapkan dapat mencegah komplikasi akibat radikal bebas yang
dihasilkan oleh sel imun maupun artemisin. Studi eksperimental dengan metode
post test control group design only dilakukan di Laboratorium Parasitologi dan
Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya periode Juni–Oktober 2010
untuk membuktikan efek pemberian kombinasi ekstrak A. cocculus dan artemisin
terhadap jumlah sel apoptosis jaringan paru mencit galur Balb/C yang diinfeksi
Plasmodium berghei. Mencit dibagi dalam 6 kelompok, kelompok 1 terdiri atas 9
ekor mencit normal, kelompok 2 mencit yang diinfeksi P. berghei tanpa terapi,
kelompok 3 mencit yang diinfeksi P. berghei dan diterapi artemisin dosis 0,04
mg/gBB, serta 3 kelompok perlakuan mencit diinfeksi P. berghei dan diterapi
kombinasi artemisin 0,04 mg/gBB dengan ekstrak A. cocculus 0,01 mg/gBB; 0,1
mg/gBB; dan 1 mg/gBB. Sel apoptosis dihitung dari ekspresi caspase-3 pada
pewarnaan imunohistokimia. Pemberian ekstrak A. cocculus dosis 0,01 mg/gBB; 0,1
mg/gBB; dan 1 mg/gBB serta artemisin selama 3 hari menurunkan jumlah sel
apoptosis secara signifikan dibandingkan dengan kelompok artemisin monoterapi
(p=0,00; 0,026; 0,000). Hubungan lama terapi dengan ekspresi caspase-3
menunjukkan pada kelompok terapi kombinasi ekstrak A. cocculus 0,01 mg/gBB dan
artemisin 0,04 mg/gBB memiliki korelasi positif yang signifikan (p=0,013). Simpulan,
terapi jangka pendek kombinasi ekstrak A. cocculus dan artemisin mempunyai efek
yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian artemisin monoterapi dalam hal
penurunan jumlah sel apoptosis jaringan paru.
Penulis: Loeki Enggar Fitri,
Dara Dasawulansari Syamsuri, Dorta Simamora, Soemarko Soemarko, Karyono
Mintaroem
Kode Jurnal: jpkedokterandd130199