ARSITEKTUR VERNAKULAR KAWASAN AMMATOA KAJANG SEBAGAI KARYA ARSITEKTUR SYARAT MAKNA

Abstract: Arsitektur vernakular adalah suatu karya arsitektur yang lahir dan berkembang secara lokal (setempat), dengan penggunaan material yang berada pada lingkungan sekitarnya. Teknik dan cara membangunnya pun sangat sederhana, namun nalar cerdas dan logika tetap ia aplikasikan dengan baik. Pengetahuan tentang teori-teori estetika akan lebih terinspirasi oleh bentukan alam; alam menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan pola kehidupan dan penghidupan mereka. Masyarakat Ammatoa Kajang merupakan salah satu komunitas yang ber-arsitektur vernakular, dan bermukim secara eksklusif di dalam kawasan terisolir dengan lingkungan alam hutan yang masih terjaga habitat keasliannya. Bahan material untuk ramuan rumah kesemuanya diperoleh dari hutan sekitarnya (hutan rakyat). Sedangkan hutan adat sangat dijaga kelestariannya, sistem pengelolaan hutan diatur dalam “pasang” (nasehat/aturan adat) yang tidak boleh dilanggar. Pasang yang telah menjadi pegangan (pedoman hidup) di lingkungan masyarakat Ammatoa Kajang, sangat syarat makna yang dipahami menjadi suatu “aturan” yang ikut mengatur kehidupan mereka. Hampir setiap kegiatan sosial, budaya, ekonomi dan politik, termasuk dalam ber-arsitektur (membangun/mendirikan rumah) kesemuanya diatur oleh (pasang) dengan makna-makna tertentu. Metoda penelitian ini dilakukan dengan pendekatan fenomenologis dan kegiatan eksploratif, sifat penelitian secara kualitatif; di mana peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual arsitektural hunian serta lingkungan binaannya. Lokasi penelitian ditentukan dan ditetapkan secara sengaja (purposive) karena didasari obyektifitas daripada materi penelitian, yang terbentuk dan terpola di kawasan pemukiman Ammatoa Kajang, Desa Tana Toa Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Keywords: arsitektur vernakular sebagai karya arsitektur syarat makna
Penulis: Syarif Beddu, Rahmi Amin Ishak
Kode Jurnal: jptmesindd130223

Artikel Terkait :