STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG
ABSTRAK: Air merupakan
kebutuhan yang penting
bagi kehidupan manusia.
Manusia tidak dapat melanjutkan
kehidupannya, tanpa penyediaan
air yang cukup
dalam segi kuantitas dankualitasnya.Metode yang
digunakan dalam perhitungan
proyeksi jumlah penduduk menggunakan
Metode Aritmatik, Metode
Geometrik dan MetodeEksponensial. Pertambahan
jumlah fasilitas-fasilitas, serta
perhitungan proyeksi kebutuhan air menggunakan hasil metode proyeksi
terkecil, yang dianalisa dengan
standar deviasi serta
analisis hidrolis pada
jaringan pipa menggunakan softwareWaterNet 2.2.Berdasarkan hasil
analisis dan evaluasi
dari perencanaan pengembangan tahap
pertama yaitu pada
tahun 2021, maka
diperoleh jumlah proyeksi
penduduk Kecamatan Kupang Timur pada tahun 2021 yaitu 58.697 orang. Kebutuhan air
bersih untuk domestik
yaitu sambungan rumah
(SR) dan hidran umum
(HU) sebesar 107,02
ltr/dtk, ditambah dengan
kehilangan air sebesar
15% diperoleh total kebutuhan
air untuk 8
desa/kelurahan yaitu 123,07
ltr/dtk. Dari sumber air
yang ada dengan
debit minimum sebesar
145 ltr/dtk, maka
mampu melayani kebutuhan air
bersih di wilayah
pelayanan pada 8
desa/kelurahan di Kecamatan Kupang
Timur. Hasil analisis
hidrolis pada jaringan
pipa rencana menggunakan software
WaterNet 2.2 tidak
ada node yang
memiliki tekanan relatif dibawah 10
m, dengan demikian
air dapat mengalir
ke setiap node
dalam 24 jam. Tekanan
relatif maksimum terjadi
pada node 51
yaitu 127,90 m
pada Kelurahan Naibonat,hal ini
diakibatkan karena beda
elevasi reservoir dengan
daerah layanan cukup tinggi
sehingga tekanan relatif
menjadi tinggi. Tekanan
relatif dapat diturunkan menggunakan
katub PRV yang
di pasang pada
ketinggian 68,39 m dan tekanan relatif
terendah terjadi pada
node74 yaitu 16.08
m di Kelurahan Tuatuka.Kehilangan energi yang
paling tinggi terjadi pada pipa 4 dengan kehilangan energinya mencapai
33,67 m pada
jam 08:00 wita.
Kecepatan aliran maksimum terdapat pada pipa no 1, 2, 3 dan 4
yaitu sebesar 2,087 m/dtk pada jam 08.00 wita, sedangkan kecepatan paling
rendah terdapat pada pipa nomor 71 yaitu sebesar 0.000 m/dtk pada
jam 01:00-02:00 wita
karena pada jam
ini tidak ada
pemakaian sama sekali.
Penulis: Denik Sri
Krisnayanti, I Made Udiana, Henry Jefrison Benu
Kode Jurnal: jptsipildd130012