PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK BIJI KAPUK SEBAGAI BAHAN DASAR BIODIESEL YANG RAMAH LINGKUNGAN

ABSTRAK: Pertambahan  jumlah  penduduk  telah  meningkatkan  kebutuhan  sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi  Bahan  Bakar  Minyak  (BBM)  nasional, sehingga  banyak  dilakukan penelitian  untuk  menemukan  alternatif  pengganti  Bahan  Bakar  Minyak  (BBM). Penelitian  ini  membahas  tentang  penggunaan  minyak  nabati  sebagai  bahan  bakar alternatif  pengganti  Biodiesel,  dimana  minyak  nabati  memiliki  titik  nyala  yang sangat  tinggi bila  dibandingkan  dengan  Biodiesel.  Sehingga  minyak  nabati  tidak dapat  digunakan  langsung  sebagai  bahan  bakar,  oleh  karena  itu  perlu  dilakukan penelitian  untuk  menurunkan  titik  nyala  minyak  nabati  tersebut.  parameter  yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi NaOH (0,3%, 0,5%, 0,7%, 0,9%,  1,1  %  berat)   dan  variasisuhu  operasi  (40,  45,  50,  55,  60oC)  pada  proses Transesterifikasi. Analisis yang dilakukan adalah angka cetane dan flash point untuk mengetahui  apakah  biodiesel  tersebut  telah memenuhi  spesifikasi  biodiesel  sesuai dengan  Standard  Nasional  Indonesia  (SNI) Dari  penelitian  ini,  dapat  disimpulkan bahwa transesterifikasi minyak biji kapuk, biodiesel terbaik dihasilkan pada volume katalis NaOH sebanyak 0,9 gram dan suhu operasi 60 menit.
Kata Kunci: Minyak Biji Kapuk, Esterifikasi, Transesterifikasi
Penulis: Harimbi Setyawati, Sanny Andjar Sari,Nani Wahyuni
Kode Jurnal: jptmesindd090003

Artikel Terkait :