NITROUS OKSIDA (N2O) DAN METANA (CH4) SEBAGAI GAS RUMAH KACA
ABSTRAK: Salah satu penyebab
terjadinya perubahan iklim adalah karena makin banyaknya kandungan GRK di
atmosfir. Gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir antara lain CO2, CH4, CFC, dan
N2O. Gas N2O mempunyai kemampuan merusak lapisan ozon di stratosfer
melalui proses fotolisis. Gas metana merupakan sumber pemanasan global 21 kali
dari gas CO2. Adanya peningkatan emisi gas CO2 dan CH4
ke atmosfir dari lahan hutan sekunder ke lahan bekas sawah, masing-masing untuk
CO2. Sedangkan pada perubahan hutan sekunder ke lahan tanah bekas
mengalami penurunan emisi gas CO2 dan CH4. Tetapi tidak
kelihatan untuk emisi N2O karena mempunyai nilai negatif dari ketiga
lokasi tersebut. Emisi dari fluks CO2 berada pada rentang 40 s/d 380
mgCm-2h-1 dan emisi
dari fluks CH4 berada pada rentang 0 s/d 1 mgCm-2h-1.
Sedangkan emisi dari fluks N2O berada pada rentang -0.04 s/d +0.03
mgNm-2h-1. Hutan
bakau berperan sebagai sumber emisi gas CO2 dan CH4 ke
atmosfir melalui vegetasi tumbuhan bakau. Perkiraan emisi metana jauh lebih
besar dari emisi nitrous oksida. Dalam hal ini metana mendapat tempat yang
paling berpengaruh terhadap efek rumah kaca dibanding nitrous oksida.
Penulis: Uum Sumirat, Agus Solehudin
Kode Jurnal: jptmesindd090014