Perbandingan Campuran AC-WC Terhadap Penggunaan Kadar Pipih Dan Lonjong Berdasarkan Spesifikasi Kimpraswil 2005
Abstract: Sifat-sifat fisik
agregat seperti bentuk butir berpengaruh langsung terhadap sifat campuran.
Terutama untuk lapisan permukaan (surface course) agregat harus 90% terdiri
dari bentuk kubus, karena memberikan ikatan (interlocking). Tujuan dilakukannya
penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji karakteristik Marshall dari campuran
Laston Lapis Aus/Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) yang memiliki kadar
agregat pipih dan lonjong 0% dengan yang memiliki kadar agregat pipih dan
lonjong melebihi dari standar yang ditetapkan oleh Kimpraswil tahun 2005. Hasil
perencanaan dengan metoda Marshall memperlihatkan bahwa nilai KAO campuran yang
tanpa agregat pipih dan lonjong lebih kecil (5,35%) dengan nilai stabilitas
1260 kg lebih kecil dibandingkan campuran yang menggunakan pipih dan lonjong
melebihi persyaratan (5,45%) dengan nilai stabilitas 1210 kg. Dalam penelitian
ini, penggunaan partikel pipih dan lonjong yang melebihi persyaratan Kimpraswil
2005 yaitu maksimum 25% untuk kadar pipih dan 10% untuk kadar kelonjongan akan
menunjukkan kecendrungan penurunan kinerja, dimana perbedaan KAO Marshall
antara 2 variasi campuran ini sebesar 0,1% cukup signifikan apabila di kaitkan
dengan biaya produksi campuran beraspal dilapangan.
Penulis: Lusyana, Yan
Partawijaya
Kode Jurnal: jptsipildd090053