PENGARUH PENGAWETAN BAMBU WULUNG DENGAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP MORTALITAS RAYAP KAYU KERING

ABSTRAK: Sebagai elemen struktur, salah satu kendala pemakaian bambu adalah sifatnya yang rentan terhadap serangan rayap maupun kumbang bubuk sehingga perlu diawetkan agar dapat dipakai dalam waktu lama Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawetan bambu terhadap tingkat mortalitas rayap kayu kering. Pengawetan dilakukan dengan menggunakan metode Boucherie-Morisco, dengan larutan asap cair tempurung kelapa grade 2  dan 3, konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Bambu wulung dipotong menjadi 3 bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung, diawetkan, diambil 3 sampel untuk setiap pe-ngujian. Benda uji ukuran 2,5cmx5cmxtebal bambu, yang tidak dan yang diawetkan dimasukkan ke dalam kotak pengujian, kemudian dimasukkan 50 ekor rayap kayu kering ke dalamnya. Kotak pengujian disimpan dalam ruang gelap selama 50 hari dan dilakukan pengamatan terhadap mortalitas rayap setiap 2 hari. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa tingkat mortalitas rayap  pada bambu yang diawetkan mengalami peningkatan yang nyata terhadap  yang tidak diawekan. Mortalitas ra-yap rata-rata bambu yang diawetkan dengan asap cair grade 2 dan 3 konsentrasi 0%, 5%,10% dan 15%  sebesar :  24,89% , 92,22%, dan  92,45%, dengan kehilangan berat:  2,908%, 0,257%, 0,245% dan 0,282%. Penggunaan asap cair tempurung ke-lapa konsentrasi  5% sudah  cukup baik untuk pengawetan bambu.
Kata-kata Kunci:  Bambu, pengawetan, asap cair, mortalitas
Penulis: M. Fauzie Siswanto, Ashar Saputra,  dan Habib Amrulloh
Kode Jurnal: jptsipildd110045

Artikel Terkait :