PENGGUNAAN SITOKININ UNTUK MENGATASI CEKAMAN KEKERINGAN SELAMA FASE REPRODUKTIF TANAMAN KEDELAI

Abstract: Penelitian dilakukan untuk mengkaji efektifitas penggunaan sitokinin (kinetin) untuk menunda sense daun tanaman kedelai yang mengalami kekeringan selama fase reproduktif dan pengaruhnya terhadap hasil tanaman. Percobaan dilakukan di rumah plastik Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto mulai bulan Januari 2006 sampai April 2006. Rancangan perlakuan adalah faktorial (3x4) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama berupa kadar air tanah yang menggambarkan cekaman kekeringan selama fase reproduktif, yaitu kadar air tanah 100% kapasitas lapangan (KL-100%), kadar air tanah 75% kapasitas lapangan (KL-75%), dan kadar air tanah 50% kapasitas lapangan (KL-50%). Faktor kedua berupa tingkat konsentrasi zat pengatur tumbuh sitokinin (kinetin), yaitu konsentrasi 0, 20, 40 dan 60 ppm. Pengamatan yang dilakukan meliputi kandungan air nisbi daun, kandungan klorofil daun, kehijauan daun, kandungan protein daun, laju transpirasi tanaman, jumlah polong, persentase polong isi, jumlah biji, bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan cekaman kekeringan selama fase reproduktif tanaman kedelai secara umum menurunkan karakter fisiologi dan hasil tanaman kedelai. Kinetin efektif menunda senesen daun ditinjau dari kandungan klorofil dan protein daun. Penundaan senesen daun pada tanaman kedelai yang mengalami kekeringan selama fase reproduktif ternyata justru berdampak negatif terhadap pertumbuhan organ reproduktif.
Kata kunci: kinetin, kekeringan, senesen, kedelai
Penulis: Teguh Widiatmoko, Tridjoko Agustono, Khavid Faozi
Kode Jurnal: jppertaniandd100090

Artikel Terkait :