Kondisi Terumbu Karang di Perairan Sabang Nanggroe Aceh Darussalam setelah Tsunami
Abstract: Terumbu karang
merupakan ekosistem yang kompleks dengan karagaman biologi tinggi yang
mendukung hasil perikanan dan melindungi pantai dari aksi gelombang. Pasca
bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam, belum banyak informasi kuantitatif
mengenai kondisi terumbu karang di sekitar perairan Pulau Weh Sabang Nanggroe
Aceh Darussalam. Penelitian mengenai kondisi terumbu karang ini dilakukan di
enam stasiun pengamatan yang tersebar di bagian barat, tengah dan timur Pulau
Weh dengan menggunakan Metode Transek Garis (LIT, Line Intercept Transect)
berdasarkan bentuk pertumbuhan (life form) karang dan komponen benthik lainnya.
Hasil penelitian memperlihatkan kondisi terumbu karang di perairan Pulau Weh
masih baik, seperti di stasiun Benteng, Lhong Angen dan Gapang, namun di
beberapa tempat telah memperlihatkan kerusakan mengkhawatirkan yang
diperkirakan bukan akibat bencana tsunami, namun karena adanya usaha
pemanfaatan sumberdaya alam tidak ramah lingkungan. Tidak ditemukan kerusakan
yang serius akibat bencana tsunami terhadap ekosistem terumbu karang diperairan
Pulau Weh diperkirakan berhubungan dengan tipe pantai yang pada umumnya
berbatu, terjal dan sangat kokoh serta didukung oleh kondisi terumbu karang
yang baik sehingga mampu menahan dan meredam aksi gelombang melalui sistem spur
and groove.
Kata kunci: terumbu karang,
Sabang, LIT, tsunami
Penulis: Edi Rudi
Kode Jurnal: jpperikanandd050025