KIAT USAHA PENGRAJIN TEMPE DAN BURUH PEREMPUANNYA AKIBAT KENAIKAN HARGA KEDELAI DI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Usaha yang dilakukan pengrajin tempe dan buruh perempuannya akibat kenaikan harga kedelai di Desa Pliken Kecamatan Kembaran. 2). Tingkat penyerapan tenaga kerja buruh perempuan dan upah yang diterima pada pengrajin tempe di Desa Pliken kecamatan Kembaran. 3).Harga pokok produksi per unit industri tempe dan harga faktor produksi yang digunakan di Desa Pliken Kecamatan Kembaran akibat kenaikan harga kedelai. 4). Biaya dan pendapatan usaha industri tempe di Desa Pliken Kecamatan Kembaran akibat kenaikan harga kedelai. Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode survai. Penelitian dilakukan di Desa Pliken Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Unit sampling yang diambil adalah pengrajin tempe dan buruh wanitanya. Pengambilan sampel pengrajin tempe dilakukan dengan metode Simple Random Sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 31 pengrajin tempe. Hasil penelitian menunjukan bahwa akibat kenaikan harga kedelai pengrajin tetap menjual tempe dengan harga yang sama tetapi ukuran tempe diperkecil atau mengurangi isi per bungkus; sebagian pengrajin menggunakan campuran singkong; mengurangi jumlah jam tenaga kerja luar keluarga; menaikkan harga jual tempe. 70 persen buruh wanita masih bekerja sebagai pembungkus tempe dan 30 persen menambah pekerjaan lain sebagai buruh tani atau berdagang. Upah tenaga kerja dihitung dengan satuan HOK, rata-rata kerja 4 jam/hari. Buruh wanita yang bekerja pada tiap pengrajin rata rata 3 orang, denga memperoleh upah rata-rata Rp6000,00 /hari. Harga pokok produksi variabel per proses produksi sebesar Rp4.608.000,00. Penerimaan per proses produksi sebesar Rp12.972.602,00 harga pokok produksi variabel selama bulan Juni 2008 sebesar Rp58.490.000,00. Penerimaan selama bulan Juni 2008 Rp379.188.060,00. Harga pokok produksi per unit tidak dapat diketahui karena bentuk produk tempe yang beragam, sampai 18 bentuk kemasan, namun harga rata-rata keseluruhan sebesar Rp263,00 per unit. Rata-rata pendapatan pengrajin Rp225.061,00 per proses produksi. Rata-rata pendapatan selama bulan Juni 2008 sebanyak Rp6.643.877,00.
Kata kunci: pengrajin tempe, buruh wanita, kenaikan harga kedelai
Penulis: Djaniah W, Dyah Ethika N.
Kode Jurnal: jppertaniandd100094

Artikel Terkait :