NUDE PHOTOGRAPHY, EKSPLOITASI TUBUH PEREMPUAN PENGATASNAMAAN SENI

Abstrak: Perkembangan fotograi  sebagai  media  komunikasi  belakangan  ini kian populer. Seni melukis dengan cahaya ini menjadi ajang pengekspresian diri  dan  mengangkat  fenomena  fenomena  sosial  yang  terabaikan  untuk dikritisi.  Keberadaan  ilmu  fotograi  kini  telah  memasuki  rana  sensualitas yang mengatasnamakan seni. Jenis foto tersebut ini dikenal dengan “nude photography” atau fotograi telanjang, sebuah teknik fotograi yang penuh dengan  permainan  pencahayaan  (lighting)  untuk  menonjolkan  sisi  sisi artistik  sensualitas  tubuh  manusia,  khususnya  perempuan.  Para  fotografer yang didominasi laki laki bebas mendeinisikan arti dari setiap lekukan tubuh perempuan.  Karya  karya  berlabel  seni  ini-pun  dikomoditaskan  menjadi sebuah mahakarya yang dihargai mahal. Perempuan pun terhegemoni untuk berlomba  lomba  mengikuti  standarisasi  kecantikan  dari  para  lelaki  agar mereka  terhindar  dari  diskriminasi  lingkungan  sekitar.  Dalam  kebudayaan patriarki peran perempuan sebagai makhluk nomor dua juga berlaku dalam dunia  fotograi,  dimana  kaum  patriarki  dapat  dengan  bebas  memasukan konsep konsep fotograi sesuai keinginan mereka tanpa campur tangan model model perempuan, karena perempuan sendiri sudah merasa berada ditataran tertinggi sebagai makhluk yang dipuja puja laki laki. Paper ini mengkolerasikan bagaimana keterkaitan eksploitasi tubuh dan seni, merujuk kepada konsep konsep  feminisme  yang  membuktikan  bahwa  terjadi  ketidakadilan  antara laki laki dan perempuan. Nude photography telah melanggar etika, dimana menampilkan kevulgaran dari tiap bagian bagian tubuh yang difoto. Tubuh perempuan  memang  selalu  menjadi  perbincangan  yang  tak  ada  habisnya, bagaimana  eksploitasi  semacam  ini  dapat  diminimalisir  jika  modus  modus pengatasnamaan  seni  banyak  merajalela  dibudaya  patriarki.  Apa  yang harus  kaum  perempuan  lakukan  agar  bisa  menyelamatkan  mereka  dari ketertindasan.
Keyword: Nude photography, Eksploitasi tubuh perempuan dan Seni
Penulis: Kheyene Molekandella Boer
Kode Jurnal: jpkomunikasidd120070

Artikel Terkait :