DEKONSTRUKSI STRATEGI BRANDING IKLAN FIESTA: Perspektif Etika Islam terhadap Industri Budaya
Abstrak: Dalam era
perdagangan kompetitif, iklan menjadi
strategi yang efektif
untuk memperkenalkan produk kepada
pelanggan potensial dan untuk
mempertahankan keberadaan persaingan pasar produk
antara lain. Branding
atau iklan hanya dapat
dipahami sebagai citra
politik merupakan bagian dari strategi yang dikembangkan oleh lembaga
untuk menarik konsumen
dan merangsang pembelian tersebut. Yang menarik dari strategi branding
adalah bahwa hal
itu mungkin menjadi cara untuk
merangsang membangun apa yang disebut pseudo-kebutuhan. Dalam hal ini industri telah
bekerjasama dengan media dalam rangka untuk membuat komoditas
sebagai penyerapan dalam kebutuhan sadar. Ini
akan sangat mungkin
terjadi, bukan pembelian yang
dibuat untuk fungsi tetapi fungsi dinaikkan
setelah pembelian. Salah
satu fenomena yang
akan dibahas dalam makalah
ini adalah tentang
iklan kondom sebagai komoditas. Problematisasi yang akan
menjadi fokus saya adalah konsumsi
kondom sebagai kontrasepsi yang berhubungan dengan perilaku
seksual. Dengan strategi branding, kondom
diiklankan dan dijual bebas
di pasaran tidak
lagi dipahami sebagai bentuk kontrol
atas perilaku seksual.
Konsumsi kondom sebagai produk
juga akan terkait
dengan liberalisasi perilaku seksual.
Untuk strategi branding melalui
iklan, ada rangsangan
dari keinginan yang melebihi
fungsi sendiri produk. Tinjauan kritis
dari iklan merek
kondom ini penting untuk memahami
melampaui paparan branding dan
kaitannya dengan pola
konsumsi. Wacana Perbandingan usulan
saya adalah etika
dari perspektif Islam, khususnya
yang terkait dengan masalah pengendalian seksualitas.
Kata Kunci: citra perusahaan,
image, media massa
Penulis: Endang Mirasari
Kode Jurnal: jpkomunikasidd120010