PENGERTIAN SELESMA

Tahukah anda pengertian selesma? Banyak masyarakat awam bahkan praktisi kesehatan mudah menggunakan kata flu untuk penyakit batuk pilek, sebenarnya flu itu istilah yang rancu, karena tidak semua gejala bersin, hidung tersumbat, dan batuk bisa dikatakan flu. Ada istilah lain yang ‘mungkin’ belum diketahui oleh praktisi itu. Yaitu selesma. Sekarang kita membahas tentang pengertian selesma. Namun, perlu juga kita kupas sedikit tentang flu.
Flu, berasal dari istilah influenza yang merupakan salah satu jenis virus. Jadi jika kita mengatakan sakit flu, pengertiannya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Sedangkan untuk penyakit dengan gejala bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk atau kurang enak badan lebih tepat disebut dengan penyakit common cold atau selesma yang angka kejadiannya cukup tinggi terutama pada balita. Selesma/common cold merupakan gabungan berbagai gejala yang mengganggu saluran napas bagian atas, terutama selaput lendir hidung. Selesma bersifat self-limiting yang berarti ‘sembuh sendiri’ dan bisa disebabkan oleh beberapa jenis virus, diantaranya rhinovirus, coronavirus, adenovirus, respiratory syncytial virus (RSV). Uniknya, virus influenza dan parainfluenza juga bisa menyebabkan gejala selesma, terutama dengan manifestasi gejala yang lebih ringan.
Sedangkan influenza adalah penyakit infeksi pernapasan yang sangat menular dengan gejala yang lebih berat dari selesma, yaitu batuk dan pilek yang lebih berat, demam yang lebih tinggi dibanding selesma, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, bahkan bisa menyebabkan komplikasi berupa pneumonia atau radang paru. Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B atau bisa juga C, namun ini jarang. Gejala yang lebih berat biasanya disebabkan oleh virus influenza tipe A, yang bisa menimbulkan wabah seperti flu burung (H5N1) atau flu babi (H1N1).
Penyebaran penyakit selesma terjadi melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari sel yang terinfeksi, atau melalui udara yang tercemar virus akibat bersin atau batuk orang yang terinfeksi virus. Virus-virus penyebab selesma dapat bertahan hidup di benda mati, sehingga virus-virus tersebut cukup banyak terdapat di lingkungan sehari-hari. Kekebalan imun dari setiap orang yang berbeda-beda menyebabkan tidak semua orang terkena penyakit selesma walaupun tinggal di lingkungan yang sama-sama terkontaminasi virus.
Selesma dapat disebabkan oleh adanya rhinovirus (rhino = hidung), virus parainfluenza, coronavirus, dan adenovirus (karena banyaknya virus yang dapat menyebabkan penyakit ini dan karena sifat virus-virus tersebut yang bisa berkembang / bermutasi, maka tubuh tidak menimbulkan efek resisten terhadap virus-virus tersebut, inilah yang menyebabkan penyakit selesma sering terjadi berulang kali pada seseorang) yang  ditandai dengan lendir (ingus) yang encer dan bening. Pada tingkat kedua baru dapat terjadi supra-infeksi oleh suatu bakteri, yang biasanya sudah berada dalam mulut atau hidung dan mendadak menjadi patogen (menimbulkan penyakit). Selesma yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan lendir (ingus) yang kental dan berwarna kuning kehijauan.
Penyebab lain dari selesma adalah suatu reaksi alergi dari tubuh terhadap suatu zat yang dapat menimbulkan reaksi kepekaan berlebihan. Zat-zat alergen antara lain yaitu serbuk sari dari pohon, bunga atau jenis rumput-rumputan. Begitupula debu rumah tangga yang mengandung suatu serangga kecil tertentu (tungau) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Selesma demikian disebut rhinitis alergi. Ciri-cirinya yang khas adalah ingus yang sangat encer, kelopak mata dan hidung bengkak dan gatal. Penurun kelembaban dan suhu udara oleh mesin airconditioner (AC) dapat mengiritasi mukosa hidung sehingga menimbulkan selesma. Begitu juga menghisap rokok melalui hidung atau adanya udara yang terpolusi.

Artikel Terkait :