ANALISIS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD): KASUS APBD KABUATEN SLEMAN DAN KULONPROGO TAHUN 2004 DAN 2005

ABSTRACT: Otonomi daerah per 1 Januari 2001 memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk menangani pembangunan di daerah termasuk dalam mengelola keuangan daerah (APBD) menjadi lebih mandiri. Program pembangunan sebagai unsur pos belanja dalam APBD membutuhkan pos pendapatan dan pembiayaan dalam APBD. Penilaian keberhasilan berbagai program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah dapat dilakukan dengan cara melakukan proses auditing untuk dinilai oleh profesi akuntansi untuk menegaskan sejauh mana standar akuntansi pemerintahan telah  iaplikasikan dengan semestinya dan apakah pos-pos laporan keuangan tersebut telah memenuhi standar kewajaran yang berlaku bagi operasi sebuah pemerintahan daerah. Di samping itu, penilaian keberhasilan juga dapat dilakukan melalui analisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Penelitian ini akan menganalisis kinerja pemerintah Kabupaten Sleman dan Kulon Progo dalam mengelola keuangan daerahnya dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap APBD Kabupaten Sleman dan Kulon Progo melalui Analisis Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (RKKD) serta Analisis Rasio Keserasian (RK) yang meliputi Analisis Rasio Belanja Rutin (RBR) dan Analisis Rasio Belanja Pembangunan (RBP).
Kata kunci: Otonomi daerah, RKKD, RK, RBR, RBP
Penulis: Mufidhatul Khasanah
Kode Jurnal: jpmanajemendd070026
Pesan jurnal yang anda butuhkan disini.... >>> KLIK DISINI <<<
Atau download gratis di bawah ini:

Artikel Terkait :