PENGARUH TEMPERATUR PENGGANTIAN PELARUT TERHADAP HIDROFOBISITAS AEROGEL SILIKA
ABSTRAK: Aerogel silika
telah disintesis dengan
bahan dasar lumpur
Lapindo. Sintesis aerogel
silika dilakukan melalui beberapa
tahapan yang diawali
dengan mengekstrak silika
yang ada dalam
lumpur Lapindo kemudian endapan silika
yang masih basah
dicetak sehingga terbentuk
gel silika. Gel
silika selanjutnya direndam
dalam metanol dan sebagai variasi adalah temperatur perendaman yakni
pada temperatur ruang dan 50oC, selanjutnya masing-masing gel
dimodifikasi permukaannya dengan
TMCS (trimethylchlorosilane) sebagai
agen sililasi, kemudian dikeringkan pada
tekanan ambien dengan
temperatur 50oC selama satu
jam dan dilanjutkan pemanasan pada temperatur 200oC
selama satu jam. Aerogel silika yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer infra
merah dan uji
hidrofobisitas. Penggantian pelarut
pada temperatur 50oC menghasilkan aerogel yang
lebih hidrofobik daripada
aerogel yang diperoleh
dari penggantian pelarut
pada temperatur ruang berdasarkan spektra infra merah.
Aerogel yang dihasilkan bersifat hidrofobik dan buram.
Kata kunci: aerogel silika,
lumpur Lapindo, tekanan ambien, penggantian pelarut
Penulis: Fifi Nafikah, Rachmat
Triandi Tjahjanto, Danar Purwonugroho
Kode Jurnal: jpkimiadd130058