HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN ADVERSITY INTELLIGENCE PADA REMAJA TUNA DAKSA DI SLB-D YPAC SURAKARTA

Abstrak: Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Proses pencarian jati diri ini  diperlukan  kemandirian,  yang  merupakan  tugas  perkembangan  yang  harus dicapai  oleh  setiap  remaja.  Remaja  tuna  daksa,  meskipun  memiliki ketidaksempurnaan  fisik,  juga  dituntut  untuk  mencapai  kemandirian.  Kondisi remaja  tuna  daksa  dalam  mencapai  kemandirian  lebih  sulit  dibanding  dengan remaja yang tidak mengalami kecacatan fisik. Kondisi sulit yang biasanya dialami oleh  remaja  tuna  daksa  dalam  mencapai  kemandirian  adalah  keterbatasan  untuk melakukan  kegiatan  yang  membutuhkan  ketrampilan  motorik.  Remaja  perlu memiliki  adversity  intelligence  dalam  menghadapi  kesulitan-kesuitan  tersebut.
Penelitian  dikembangkan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  hubungan  antara adversity intelligence dengan kemandirian pada remaja tuna daksa. Hipotesis yang diajukan  dalam  penelitian  ini  adalah  ada  hubungan  positif  antara  adversity intelligence dengan kemandirian pada remaja tuna daksa. 
Subjek  penelitian  adalah  siswa-siswi  SLB-D  YPAC  Surakarta  yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh  dengan  karakteristik  :  siswa-siswi  SLB-D  YPAC  Surakarta,  remaja  awal dengan usia 12-15 tahun, dan mengalami kecacatan sedang. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu Skala Kemandirian dan Skala Adversity Intelligence. 
Berdasarkan  hasil  perhitungan  analisis  regresi  sederhana  memperlihatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,521, dengan p= 0,000 (p<0,05) Hasil tersebut menunjukkan  adanya  hubungan  positif  yang  signifikan  antara  adversity intelligence  kemandirian  pada  remaja  tuna  daksa,  dengan  demikian  hipotesis penelitian yang diajukan diterima. 
Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  ada  hubungan  positif  antara adversity  intelligence  dengan  kemandirian.  Artinya  semakin  tinggi  adversity intelligence,  semakin  tinggi  pula  kemandirian  pada  remaja  tuna  daksa  di  SLB-D YPAC. Stimulasi kepada remaja tuna daksa dengan cara meningkatkan pemberian tugas  yang  mengasah  ketahanan  dalam  menghadapi  kesulitan,  akan  mampu meningkatkan  kemandirian  remaja  tuna  daksa  dalam  menghadapi  berbagai  hal, tanpa menafikan kekurangan fisik yang dimiliki.
Kata Kunci: kemandirian, adversity intelligence, tuna daksa
Penulis: Arifah Kusumawardhani, Sri Hartati, Imam Setyawan (Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro)
Kode Jurnal: jppsikologiklinisdd100003

Artikel Terkait :