GAMBARAN KEMATIAN IBU DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 (STUDY KUALITATIF)
Abstrak: Kematian ibu di
Kabupaten Majalengka termasuk dalam peringkat 16 (atau peringkat 10 terbawah)
dari 27 kabupaten/ kota yang ada di Propinsi Jawa Barat tahun 2015. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kematian ibu di Kabupaten Majalengka
Tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif melalui
pendekatan studi naratif. Populasi penelitian ibu yang meninggal dunia saat
hamil, bersalin, dan nifas di Wilayah Puskesmas Kabupaten Majalengka Tahun 2015
sebanyak 20 orang, dan yang dijadikan partisipan berjumlah 13 orang. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner yang di adopsi dari hasil penelitian Febriana
Prodi Magister Epidemiologi Program
Pasca Sarjana Undip Tahun 2007 serta dokumen autopsi verbal kematian maternal
dan perinatal. Pengambilan data melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis
data secara kualitatif melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian lebih dari setengahnya ibu meninggal
pada periode nifas penyebab tertinggi kematian ibu karena Hipertensi Dalam
Kehamilan (HDK). Faktor determinan jauh : lebih dari setengahnya pendidikan ibu
SMP, sebagian besar tidak bekerja dan rata-rata pendapatan keluarga sesuai
dengan UMR Kabupaten Majalengka. Faktor determinan antara : sebagian besar ibu
tidak mengalami KEK dan anemia, usia ibu meninggal pada usia 20-35 tahun, lebih
dari setengahnya terjadi pada primipara, jangkauan pelayanan kesehatan dari
lama rujukan sampai tiba di pelayanan kesehatan ditempuh sekitar 1-2 jam dan
hampir seluruh ibu melakukan pemeriksaan kehamilan sampai persalinan dengan
tenaga kesehatan. Faktor determinan dekat yang berpengaruh terhadap kematian
ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas. Hambatan dan
masalah rujukan pada ibu yang meninggal dikarenakan keluarga terlambat merujuk
ibu ke fasilitas kesehatan, jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan, akses
BPJS serta masalah transportasi yang lama menunggu. Akses pelayanan kesehatan
jarak tempuh paling jauh +15 Km dan paling dekat +1 Km. Kecepatan dan ketepatan
tenaga kesehatan (baik bidan maupun dokter) dalam mengambil keputusan, merujuk,
melakukan penanganan tindakan kegawatdaruratan serta stabilisasi kondisi pasien
merupakan faktor penting dalam menyelamatkan
nyawa ibu, karena kematian ibu sering terjadi karena keterlambatan dalam
penentuan diagnosa komplikasi, terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk
dan terlambat ditangani.
Penulis: Ruri Yuni Astari,
Debby Sandela, Gita Elvira
Kode Jurnal: jpkebidanandd180049