FAKTOR RISIKO MATERNAL KEJADIAN ABORTUS (Studi Kasus di RSUD Dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal)


Abstract: Abortus spontan yang disertai terjadinya perdarahan dapat menyebabkan sebagian placental site masih terbuka sehingga perdarahan terus berlangsung. Pasien dapat jatuh dalam keadaan anemia atau syok hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan faktor risiko maternal dengan kejadian abortus spontan di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal. Metode: jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil: ibu yang mengalami abortus 50% (20 responden) dan persalinan spontan 50% (20 ibu). Berdasarkan usia, 75% responden (30 ibu) dengan umur berisiko (usia <20tahun dan >35 tahun) dan 25 % (10 ibu) dengan usia reproduksi sehat (usia 20-35 tahun). Berdasarkan paritas, ibu dengan paritas aman (persalinan pertama sampai keempat) sebesar 62,5% (25 ibu) dan paritas berisiko (belum pernah melahirkan atau ≥ 5 kali partus) sebesar 37.5% (15 ibu). Ada hubungan umur ibu dengan kejadian abortus (p value=0.03) dan tidak ada hubungan paritas dengan kejadian abortus (p value=0.327).
Keywords: abortus; usia; paritas
Penulis: Natiqotul Fatkhiyah, Kodijah Kodijah, Tri Agustina Hadiningsih
Kode Jurnal: jpkebidanandd170498

Artikel Terkait :