Analisis Faktor Risiko Abortus di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh
Abstract: Abortus merupakan
pengeluaran hasil konsepsi, sebelum kehamilan 20 minggu berat badan kurang dari
500 gram. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor risiko kejadian abortus
di Rumah Sakit Ibu dan Anak. Metode penelitian: Deskriptif analitik dengan rancangan penelitian
case-control. Kelompok kasus
adalah ibu hamil yang kurang dari 20 minggu yang mengalami
abortus. Sedangkan kelompok kontrol yaitu ibu hamil yang kurang dari 20 minggu
yang tidak mengalami abortus. Hasil penelitian: Secara bevariat, faktor yang
signifikan yang ditemukan untuk abortus adalah variabel berikut: usia ibu
kurang 20 tahun dan lebih 35 tahun (OR =
3.5; 95% CI: 1.2-10.2), paritas ibu
lebih dari 4 orang (OR = 5.0; 95% CI: 2.1-12.0), jarak kehamilan kurang dari 2
tahun (OR = 3.9; 95% CI: 1.5-10.5), penggunaan kontrasepsi (OR = 2.3; 95% CI:
1.1-4.8), kehamilan yang tidak di inginkan (OR = 3.2; 95% CI: 1.5-6.6), riwayat
keguguran (OR = 3.7; 95% CI 1.2-1.0), pendidikan (OR = 3.0; 95% CI: 1.4-6.5),
pekerjaan (OR = 3.1; 95% CI 1.5-6.5), dan penggunaan obat-obatan (OR = 3.1; 95%
CI 1.5-6.5). Pada multivariat faktor yang signifikan adalah paritas ibu (OR =
7.7; 95% CI: 1.3-45.6). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan faktor risiko
terjadinya abortus yaitu usia ibu, paritas, jarak kehamilan, penggunaan
kontrasepsi, kehamilan yang tidak di inginkan, riwayat abortus yang lalu,
pendidikan, pekerjaan, dan ibu yang menggunakan obat-obatan. Perlu dilakukan
promosi pendidikan kesehatan dengan memberi penyuluhan dan pelayanan kebidanan
yang optimal.
Penulis: Masni,Asnawi
Abdullah, Melania Hidayat
Kode Jurnal: jpkesmasdd160243