Uji Validasi Kadar Interleukin-4 (IL-4) Sebagai Alternatif Uji Diagnosis Infeksi Kecacingan
Abstract: Infeksi kecacingan
yang disebabkan oleh soil transmitted helminth (STH) dapat mengakibatkan
gangguan gizi dan menurunkan kualitas sumber daya manusia. Imunitas terhadap
infeksi cacing mengaktifkan respons Th2 yang ditandai oleh peningkatan kadar
interleukin-4. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar IL-4 pada anak
kecacingan dan yang tidak kecacingan serta menganalisis validitas pemeriksaan
IL-4 sebagai indikator infeksi kecacingan. Sebanyak 74 sampel plasma EDTA
diambil dari anak-anak kelas 1–3 SD di Kecamatan Jatinangor kemudian dilakukan
pemeriksaan kadar IL-4 dengan metode ELISA. Hasil penelitian didapatkan kadar IL-4
pada subjek yang terinfeksi kecacingan lebih tinggi secara bermakna dibanding
dengan subjek yang tidak terinfeksi (3,001 pg/mL berbanding 1,406 pg/mL ;
p<0,001). Pada cut-off point 1,585 pg/mL, kadar IL-4 memiliki sensitivitas
66,7%, spesifisitas 65,9%, dan akurasi 66,2%. validitas instrumen pemeriksaan
telur cacing berdasarkan pemeriksaan kadar Interleukin-4 termasuk kategori
cukup dengan koefisien Κ (Kappa) sebesar 0,635. Kadar IL-4 pada subjek yang
terinfeksi kecacingan meningkat 1,6 kali lebih tinggi dibanding dengan subjek
yang tidak terinfeksi kecacingan. Simpulan, IL-4 merupakan pemeriksaan yang
valid digunakan sebagai diagnostik infeksi kecacingan. [MKB. 2016;48(4):211–5]
Kata kunci: Infeksi
kecacingan, interleukin-4, uji validasi
Penulis: Ike Hermawati, Herry
Herman, Ridad Agoes
Kode Jurnal: jpkedokterandd160405