Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kota Jambi
Abstrak: Air bersih yang layak
minum kian langka untuk dijumpai dimana sungai-sungai yang menjadi sumbernya
sudah tercemar berbagai macam limbah, seperti buangan sampah organik, rumah
tangga hingga limbah beracun dari industri. Air tanah juga sudah tidak aman
dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki
septik maupun air permukaan. Air minum
dalam kemasan (AMDK) kini menjadi
pilihan pemakaian air bersih namun harga AMDK cukup tinggi dan membuat konsumen
mencari alternatif baru yang murah seperti air minum isi ulang. Depo air minum
isi ulang terus meningkat sejalan dengan keperluan masyarakat terhadap air
minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, meski lebih murah, tidak semua
depo air minum isi ulang ini terjamin keamanan produknya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui uji Kualitas bakteriologis Air Minum isi Ulang di Kota Jambi.
Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian eksperimen
laboratorium ini dilakukan pada 62 sampel dari 11 kecamatan kota Jambi. Pengujian bateriologis dilakukan menggunakan
Most Probable Number yang terdiri dari 3 tahap (uji penduga, uji penguat dan
uji pelengkap) dengan seri 5 tabung pada sampel air minum yang dilaksanakan di
Laboratorium Biomedik FKIK UNJA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei –
Oktober 2016. Data disajikan dalam
bentuk tabel.
Hasil:. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa air minum isi ulang
kategori baik berjumlah 20 depot (32,26%) dan air minum isi ulang kategori
buruk berjumlah 42 depot (67,74%). Dari 42 sampel air minum isi ulang dengan
hasil uji penduga positif, terdapat 16 sampel (38,10%) yang mengandung koliform
fekal, dan 27 sampel (64,29%) yang mengandung koliform non-fekal.
Kesimpulan: Air Minum isi Ulang yang ada di Kota Jambi tidak semuanya
bebas dari koliform fekal.
Kata Kunci: Air Minum Isi
Ulang, Uji Bakteriologis, Most Probable Number
Penulis: Lipinwati
Kode Jurnal: jpkedokterandd160246